Senin, 25 Desember 2017

Lembaga Dakwah PBNU Prihatin atas Ceramah Agama Penuh Hujatan dan Caci-maki

Jakarta, RMI NU Tegal - Akhir-akhir ini kebhinekaan dan rajutan kebangsaan terusik oleh cara dakwah sebagian kelompok Islam yang berisi fitnah, hujatan, dan ujaran kebencian. Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) sebagai corong PBNU dalam bidang dakwah prihatin melihat fenomena dan kondisi dakwah seperti demikian.

Menurut pengurus harian LDNU, dakwah yang disampaikan oleh sekelompok umat Islam belakangan ini tidak lagi menjadi penyejuk, tapi telah menjadi medan untuk saling menghujat antarsesama. Dakwah bukan lagi merangkul, tapi memukul; bukan lagi ramah, tapi marah.

Lembaga Dakwah PBNU Prihatin atas Ceramah Agama Penuh Hujatan dan Caci-maki (Sumber Gambar : Nu Online)
Lembaga Dakwah PBNU Prihatin atas Ceramah Agama Penuh Hujatan dan Caci-maki (Sumber Gambar : Nu Online)

Lembaga Dakwah PBNU Prihatin atas Ceramah Agama Penuh Hujatan dan Caci-maki

LDNU mengadakan workshop bertema Membangkitkan Dakwah Ramah untuk Indonesia Berkeadaban. Dalam pertemuan ini mereka merumuskan pedoman dakwah Islam Nusantara yang ramah, toleran, dan menghargai kebudayaan. Hasilnya akan menjadi pedoman dakwah bagi para dai LDNU di seluruh Indonesia.

RMI NU Tegal

Kesuksesan dakwah walisongo di Nusantara tak lepas dari pola dakwah yang digunakan oleh mereka. Dakwah ramah atau dakwah bil hikmah wal mau’izhatil hasanah (dengan hikmah dan tutur kata yang baik) telah menarik minat masyarakat Jawa hingga akhirnya ajaran Islam diserap secara perlahan-lahan oleh mereka.

RMI NU Tegal

Model dakwah demikian dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) karena hanya model dakwah seperti inilah saat ini yang cocok dengan karakter bangsa Indonesia yang majemuk dan terdiri dari berbagai macam suku bangsa, adat istiadat, dan agama.

Tampak hadir sebagai narasumber Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Prof Dr H Abdurrahman Mas’ud (Kemenag), Sidarta Danu Subroto (Wantimpres), Hosea Nicky Hogan (Direktur Pengembangan BEI), dan Kepala Balitbang Kementerian Sosial.

Hasil pertemuan ini akan disahkan dalam Rakernas LDNU pada 20-21 Februari 2017 di Pesantren Ats-Tsaqafah asuhan Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Tegal RMI NU Tegal

RMI NU Tegal - Rabithah Ma'ahid Islamiyah.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs RMI NU Tegal sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik RMI NU Tegal. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan RMI NU Tegal dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock