Tampilkan postingan dengan label Tegal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tegal. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 27 Januari 2018

Isi Rakernas IPNU, Sekjen PBNU Ajak Kader Giatkan Keterampilan Menulis

Jakarta, RMI NU Tegal. Sebelum Rakernas berlangsung hari ini, rekan-rekan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) menggelar kegiatan bertajuk Meet Up Alumni dan Kader; Gala Dinner dan IPNU Essay Award, Kamis (8/12).

Kegiatan yang dihadiri Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaeni dan Sa’dullah Affandi itu berlangsung di hotel Paragon, Jl. KH. Wahid Hasyim No 29, Menteng, Jakarta Pusat dengan membawakan materi jurnalistik.

Isi Rakernas IPNU, Sekjen PBNU Ajak Kader Giatkan Keterampilan Menulis (Sumber Gambar : Nu Online)
Isi Rakernas IPNU, Sekjen PBNU Ajak Kader Giatkan Keterampilan Menulis (Sumber Gambar : Nu Online)

Isi Rakernas IPNU, Sekjen PBNU Ajak Kader Giatkan Keterampilan Menulis

Dalam sambutannya, Helmy Faisal mengajak rekan-rekan IPNU untuk menggeliatkan kepenulisan. Pernah satu ketika dia melihat catatan ayahnya tentang pesantren Buntet. Dia mengatakan pada ayahnya bahwa itu barang yang sangat berharga.

“Di lemari rumah ada stensilan tentang kajian pesantren. Ini adalah hal tak ternilai,” ujarnya pada sang ayah.

RMI NU Tegal

Dalam acara tersebut, Sa’dullah Affandi berkesempatan mengomentari ide-ide brilian dari para juara lomba esai yang digelar PP IPNU. Ia mengingatkan para kader NU yang hadir saat itu untuk memperhatikan teknik penulisan yang baik.?

Pengutipan pendapat seseorang juga harus hati-hati dilakukan mengingat kesalahan sedikit bisa berakibat fatal, yakni plagiasi.

RMI NU Tegal

Acara tersebut juga menjadi momen bahagia bagi lima pelajar yang terpilih sebagai juara lomba esai. Berikut nama-nama pemenang lomba esai PP IPNU:

1. Nahda Ellen (MAN 1 Kota Magelang)

2. Denny Taruma Primananda (SMA 1 Pundung, Bantul)

3. Fidelia Febi Valentika (SMA 1 Ungaran, Semarang)

4. Slamet Daroini (SMK Al-Hikam, Madiun)

5. Tristina Rohimatul Wahidah

(Syakir/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal PonPes, Tegal RMI NU Tegal

Selasa, 23 Januari 2018

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Akan Adopsi Pendidikan Pesantren

Purwakarta, RMI NU Tegal. Kasus yang menimpa Nurmayani, guru bidang studi biologi SMP Negeri 1 Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang mencubit anak polisi kemudian berakhir di sel penjara jadi perhatian publik, termasuk Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.?

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Akan Adopsi Pendidikan Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Akan Adopsi Pendidikan Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Akan Adopsi Pendidikan Pesantren

Dedi menilai, sistem pendidikan di Indonesia saat ini lebih menekankan pada aspek transformasi ilmu pengetahuan, dan justru mengabaikan etika serta karakter peserta didik. Seharusnya, lanjut Dedi, sistem pendidikan nasional mengadopsi sistem pendidikan pesantren yang terbukti sukses menanamkan budi pekerti kepada para santri dengan cara menerapkan metode aplikatif pembelajaran karakter, bukan sekadar transformasi ilmu pengetahuan.

RMI NU Tegal

"Sering kan, kita menyalahkan peserta didik yang tidak bisa diatur. Problemnya berarti mentalitas dan karakter. Maka pola pendidikan yang diterapkan harus berbasis karakter budi pekerti, tidak lagi melulu transformasi ilmu. Zaman dahulu kalau keras kepada anak didik tidak akan menjadi masalah. Lah, hari ini urusannya bisa penjara," kata Dedi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (25/5).

RMI NU Tegal

Menurut Dedi, saat karakter menjadi acuan pembelajaran, semua mata pelajaran di sekolah harus mengacu pada variabel budi pekerti. Peserta didik yang memiliki budi pekerti yang buruk, kata dia, sudah seharusnya tidak naik kelas. Hukuman tidak naik kelas ini pun harus dilakukan secara sistematis.

"Misalnya setiap mata pelajaran nilai peserta didik dikurangi 2. Taruhlah dia dapat nilai Matematika 7. Nah, karena budi pekertinya jelek, di rapor harus ditulis 5," ujar Bupati yang dikenal sering menulis lagu bertema spiritual ini.

Dedi menekankan pola penilaian baru ini harus dilaksanakan secara konsisten di semua sekolah di Kabupaten Purwakarta. Tidak dibenarkan suatu saat ada protes dari orang tua siswa yang tidak terima nilai anaknya dikurangi.

"Kalau masuk pesantren, kan, biasanya ditanya dulu kesanggupan mengikuti peraturan atau tidak. Maka saat masuk sekolah di Purwakarta semua pihak harus ditanya kesanggupan menerima pola baru ini," kata Dedi. (Anif/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Pertandingan, Tegal RMI NU Tegal

Sabtu, 13 Januari 2018

Warga NU Jangan Mudah Terpancing Isu Miring

Probolinggo, RMI NU Tegal. Warga NU jangan mudah terpancing oleh isu-isu miring yang berkembang di media sosial (medsos). Setiap informasi harus dikaji dan dicari sumber asalnya agar tidak salah dalam menyimpulkan. Dengan berhati-hati, diharapkan warga NU bisa kuat sebagaimana warga yang lain yang ada di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo KH Abdul Hadi Saifullah ketika menghadiri Daurah Kader Aswaja yang digelar MWCNU Kecamatan Wonomerto bekerja sama dengan Pengurus Cabang Aswaja NU Center (Asnuter) Kabupaten Probolinggo, Rabu (29/12) malam.

Warga NU Jangan Mudah Terpancing Isu Miring (Sumber Gambar : Nu Online)
Warga NU Jangan Mudah Terpancing Isu Miring (Sumber Gambar : Nu Online)

Warga NU Jangan Mudah Terpancing Isu Miring

“Al Qur’an juga sudah menjelaskan bahwasanya jika datang seorang fasiq maka hendaklah bertabayyun. Dengan bertabayyun, maka kita akan mendapatkan klarifikasi yang jelas dan benar-benar valid sumbernya,” katanya.

RMI NU Tegal

Menurut Kiai Abdul Hadi, sebagai umat Islam maka warga NU perlu memahami apa itu Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) sehingga tahu ciri-ciri akidah yang benar dengan demikian dapat membentengi diri dari aqidah-akidah yang menyimpang yang banyak bermunculan.

“Secara sederhana, ciri-ciri akidah yang benar adalah seorang yang beragama Islam, berpaham Ahlussunnah wal Jama’ah, mengikuti Asy’ariyah atau Maturidiyah, mengikuti ulama tasawuf (shufiyyah) dan mengikuti salah satu mazhab fiqih. Kelima ciri identitas itu harus ada dalam diri seseorang dan tidak boleh ada satu pun yang lepas darinya agar dapat mengikuti akidah yang benar,” jelasnya.

RMI NU Tegal

Dalam kesempatan tersebut para pengurus NU juga digembleng dengan materi Sunnah wal Bid’ah oleh KH Masrur Nashor, Manhajuna fil Aqidah oleh Teguh Mahameru Zainul Hasan dan Hujjatuna Fil Figh oleh KH Zainullah Ghazali. Kegiatan ini diikuti seluruh jajaran pengurus MWCNU dan PRNU Kecamatan Wonomerto serta lembaga dan (badan otonom (banom).

Untuk memberikan feedback, pengurus NU juga diberikan kesempatan untuk bertanya. Bahkan kegiatan yang diagendakan selesai ba’da Isya’ tersebut tanpa terasa hingga jam 22.00 WIB. “Alhamdulillah, program yang dicanangkan PC Asnuter NU bersama MWCNU Wonomerto selesai dengan baik,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Tegal, Budaya RMI NU Tegal

Jumat, 12 Januari 2018

Panglima TNI: Umat Islam Jangan Terpecah Belah

Tegal, RMI NU Tegal. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta umat Islam di Indonesia jangan sampai terpecah belah dan berperang sendiri.

Panglima TNI: Umat Islam Jangan Terpecah Belah (Sumber Gambar : Nu Online)
Panglima TNI: Umat Islam Jangan Terpecah Belah (Sumber Gambar : Nu Online)

Panglima TNI: Umat Islam Jangan Terpecah Belah

Hal itu ditegaskan Gatot ? saat Safari Ramadhan dan buka bersama di Lapangan Markas Brigade Infanteri (Brigif)/4 Dewa Ratna di Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (14/6).

?

Gatot menilai, saat ini ada indikasi benih-benih perpecahan mulai muncul seiring dengan sikap saling menjelek-jelekkan dan menyalahkan satu sama lain.

"Benih-benih ini sudah mulai ada. Mari kita ingatkan teman-teman kita yang suka mencaci dan menjelekkan orang, mengkafirkan orang. Jika kita biarkan ini, negara kita bisa porak poranda," ujar Jenderal bintang empat ini.

RMI NU Tegal

Orang nomor satu di jajaran TNI itu menyebutkan, setiap muslim harus rendah hati. Sifat sombong hanya milik Allah. Dalam konteks kekinian, banyak orang yang cenderung mengklaim bahwa diri dan kelompoknya adalah benar sementara yang lain salah.

Menurutnya, jika umat Islam tidak berpedoman pada nilai-nilai ini (rendah hati dan tidak menyalahkan orang lain-red), maka perang saudara tidak terelakkan. Perang saudara dan hilangnya sikap cinta tanah air inilah yang menjadi salah satu sebab negara-negara Muslim di kawasan Timur Tengah berkecamuk hingga sekarang.

RMI NU Tegal

Meski demikian, Jenderal kelahiran Tegal itu menyebut, Jawa Tengah merupakan daerah yang adem ayem. Di saat beberapa daerah lain sedikit bergejolak, Jawa Tengah telah menunjukkan diri bahwa masyarakatnya hidup guyup dan rukun.

Menurut dia, hal itu tak lepas dari peran ulama yang bersinergi dengan TNI-Polri, serta semua lapisan masyarakat.

Lebih lanjut, Gatot merencanakan gerakan doa bersama seluruh elemen masyarakat yang akan digelar bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang. Kegiatan itu dikhususkan pada khataman Al-Qur’an yang digelar di seluruh markas atau kantor satuan jajaran TNI dari Sabang sampai Merauke.

Adapun buka bersama diikuti oleh ribuan santri dari berbagai daerah. Selain itu, juga digelar santunan kepada 1.423 anak yatim.?

Kegiatan tersebut juga diikuti Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen Tatang Sulaiman, Kapolda Irjen Condro Kirono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ulama Kharismatik asal Pekalongan Maulana Habib Luthfi bin Yahya, Habib Tohir Alkaf, Bupati Tegal Enthus Susmono dan tokoh-tokoh lainnya. (Hasan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Amalan, Tegal RMI NU Tegal

Senin, 25 Desember 2017

Lembaga Dakwah PBNU Prihatin atas Ceramah Agama Penuh Hujatan dan Caci-maki

Jakarta, RMI NU Tegal - Akhir-akhir ini kebhinekaan dan rajutan kebangsaan terusik oleh cara dakwah sebagian kelompok Islam yang berisi fitnah, hujatan, dan ujaran kebencian. Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) sebagai corong PBNU dalam bidang dakwah prihatin melihat fenomena dan kondisi dakwah seperti demikian.

Menurut pengurus harian LDNU, dakwah yang disampaikan oleh sekelompok umat Islam belakangan ini tidak lagi menjadi penyejuk, tapi telah menjadi medan untuk saling menghujat antarsesama. Dakwah bukan lagi merangkul, tapi memukul; bukan lagi ramah, tapi marah.

Lembaga Dakwah PBNU Prihatin atas Ceramah Agama Penuh Hujatan dan Caci-maki (Sumber Gambar : Nu Online)
Lembaga Dakwah PBNU Prihatin atas Ceramah Agama Penuh Hujatan dan Caci-maki (Sumber Gambar : Nu Online)

Lembaga Dakwah PBNU Prihatin atas Ceramah Agama Penuh Hujatan dan Caci-maki

LDNU mengadakan workshop bertema Membangkitkan Dakwah Ramah untuk Indonesia Berkeadaban. Dalam pertemuan ini mereka merumuskan pedoman dakwah Islam Nusantara yang ramah, toleran, dan menghargai kebudayaan. Hasilnya akan menjadi pedoman dakwah bagi para dai LDNU di seluruh Indonesia.

RMI NU Tegal

Kesuksesan dakwah walisongo di Nusantara tak lepas dari pola dakwah yang digunakan oleh mereka. Dakwah ramah atau dakwah bil hikmah wal mau’izhatil hasanah (dengan hikmah dan tutur kata yang baik) telah menarik minat masyarakat Jawa hingga akhirnya ajaran Islam diserap secara perlahan-lahan oleh mereka.

RMI NU Tegal

Model dakwah demikian dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) karena hanya model dakwah seperti inilah saat ini yang cocok dengan karakter bangsa Indonesia yang majemuk dan terdiri dari berbagai macam suku bangsa, adat istiadat, dan agama.

Tampak hadir sebagai narasumber Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Prof Dr H Abdurrahman Mas’ud (Kemenag), Sidarta Danu Subroto (Wantimpres), Hosea Nicky Hogan (Direktur Pengembangan BEI), dan Kepala Balitbang Kementerian Sosial.

Hasil pertemuan ini akan disahkan dalam Rakernas LDNU pada 20-21 Februari 2017 di Pesantren Ats-Tsaqafah asuhan Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Tegal RMI NU Tegal

Kamis, 07 Desember 2017

Syaban Jalan Menuju Puncak

Iitulah mengapa bulan ini dikatakan ‘sya’aban’, karena sya’ban yang berasal dari kata syi’ab bisa dimaknai sebagai jalan setapak menuju puncak. Artinya bulan sya’ban adalah bulan persiapan yang disediakan oleh Allah swt kepada hambanya untuk menapaki dan menjelajahi keimanannya sebagai persiapan menghadapi puncak ‘bulan Ramadhan’.

? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ?, ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ?. ? ?-

? ? ? ?, ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ? "? ? ? ? ? ? ? ?, ? ?, ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ?, ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ?.

Syaban Jalan Menuju Puncak (Sumber Gambar : Nu Online)
Syaban Jalan Menuju Puncak (Sumber Gambar : Nu Online)

Syaban Jalan Menuju Puncak

Faya Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Marilah kita bersama-sama menjaga kwalitas taqwa kita kepada Allah swt. dengan menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya dengan penuh kesadaran dan keinsyafan.

Karena hanya dengan taqwalah jalan kita mendekati Allah swt. mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun diakhirat, seperti yang difirmankan Allah dalam yunus 63-64

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa * Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.

RMI NU Tegal

Hadirin Kaum Muslimin yang Dirahmati Allah

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah yang Maha Kuasa, karena hari ini kita semua masih menikmati indahnya bulan sya’ban. Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriyah. Secara bahasa kata “Sya’ban” mempunyai arti “berkelompok”. Nama ini disesuaikan dengan tradisi bangsa Arab yang berkelompok mencari nafkah pada bulan itu). Sya’ban termasuk bulan yang dimuliakan oleh Rasulullah Saw. selain bulan yang empat, yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Salah satu pemuliaan Rasulullah Saw. terhadap bulan Syaban ini adalah beliau banyak berpuasa pada bulan ini.

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam an-Nasai dan Abu Dawud dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah menyatakan, Usamah berkata pada Rasululllah Saw., Wahai Rasulullah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunat) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Syaban. Rasul menjawab: Bulan Syaban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.’”

RMI NU Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Bulan itu (Sya‘ban) berada di antara Rajab dan Ramadhan adalah bulan yang dilupakan manusia dan ia adalah bulan yang diangkat padanya amal ibadah kepada Tuhan Seru Sekalian Alam, maka aku suka supaya amal ibadah ku di angkat ketika aku berpuasa”. ( HR. an-Nasa’i)

Hadirin Kaum Muslimin yang Budiman

Oleh karena itu, marilah di awal bulan Syaban ini kita perkokoh keimanan dan ketaqwaan kita. Mumpung masih ada waktu, mumpung ada bulan Sya’ban yang penuh dengan keutamaan dan keistimewaan. Mungkin itulah mengapa bulan ini dikatakan ‘sya’aban’, karena sya’ban yang berasal dari kata syi’ab bisa dimaknai sebagai jalan setapak menuju puncak. Artinya bulan sya’ban adalah bulan persiapan yang disediakan oleh Allah swt kepada hambanya untuk menapaki dan menjelajahi keimanannya sebagai persiapan menghadapi puncak ‘bulan Ramadhan’.

Meniti perjalanan menuju puncak bukanlah hal yang mudah. Minimal memerlukan persiapan-persiapan yang terkadang sangat melelahkan dan menguras energy. Ingatlah pekerjaan mendaki gunung yang mengharuskan berbagai macam pelatihan. Begitu pula meniti puncak di bulan Sya’ban tentunya pendakian itu mengharuskan kesungguhan hati dan niat yang suci karena mendaki adalah usaha menuju yang lebih tinggi yang harus dilalui dengan sedikit susah dan payah. Kepayahan itu akan terasa ketika kita memilih berpuasa di bulan Sya’ban sebagai bentuk pendakian menuju puncak.

Rasulullah saw bersabda bahwa bulan ini dinamakan Sya’ban karena berhamburan kebajikan di dalamnya. Barang siapa berpuasa tiga hari di awal bulan Sya’ban, tiga hari di pertengahannya dan tiga hari di akhirnya. Maka niscaya Allah tulis untuk orang itu pahala tujuh puluh orang nabi, dan seperti ibadah tujuh puluh tahun, dan jiakalau orang itu meninggal pada tahun ini akan diberikan preikat mati syahid.

? Ma’asyiral Mu’minin Rahimakumullah

Pendakian menuju puncak di bulan Sya’ban ini juga dapat dilakukan dengan cara banyak beristigfar dan meminta ampun atas segala dosa yang? telah kita lakukan di bulan-bulan sebelumnya. Baik dosa yang kita lakukan dalam bentuk tindakan dan kelakukan yang kasat mata maupun dosa yang adanya di dalam hati dan tidak kasat mata, dan justru dosa terakhir inilah yang terkadang lebih menumpuk di bandingkan dosa kelakukan. Ujub, sum’ah, takabbur dan lain sebagainya;

Coba kita dalami an-Nahl ayat 78:

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur

Bukankah ayat tersebut seolah mewajibkan manusia agar selalu insyaf dan sadar bahwasannya berbagai kedudukan kita di dunia ini, jabatan, kekuatan, kekayaan, kegagahan, kepandaian dan semuanya adalah pemberian Allah swt, dan manusia pada awalnya tidak mengerti sesuatu apa.

karenanya, jika terbersit dalam hati kita sebagai manusia akan kepamilikan dan ke-Aku-an sadarlah bahwa itu adalah sebuah kesalahan dan dosa. Apalagi jikalau perasaan itu disertai dengan kesengajaan menafikan Allah swt. maka segralah bertaubat. Allah sendiri mengancam orang-orang seperti ini dalam surat Thaha ayat 124:

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta."?

Dengan? demikian, Ma’asyiral Muslimin

Wajiblah setiap manusia itu selalu bersujud dan berbakti kepada Allah swt. setiap saat, setiap waktu, semakin berpangkat, semakin pandai, semakin kaya, semakin berada, maka sujudnya harus semakin dalam dan penuh makna.

Sebagai penghujung khutbah ini, marilah di waktu yang istimewa ini di bulan Sy’aban yang penuh fadhilah ini, kita mendaki bersama dengan menjalankan berbagai amal shaleh dan meminta pengampunan dan magfirah-Nya, sehingga kita akan sampai dipuncak nanti sebagi insan yang siap menjalankan keinsaniyahannya di depan Sang Khaliq

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Khutbah II

? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ! ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Red. Uli H

?

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Bahtsul Masail, Lomba, Tegal RMI NU Tegal

Rabu, 06 Desember 2017

Pertama dalam Sejarah, Arab Saudi Izinkan Ada Mufti Perempuan

Riyadh, RMI NU Tegal. Langkah Arab Saudi untuk melakukan reformasi kebijakan dan menerabas konservatisme terus bergulir. Yang terbaru, perempuan di negara monarki ini diizinkan mengeluarkan fatwa.

Keputusan bersejarah tersebut merupakan hasil pemungutan suara di Dewan Syura atau badan penasihat resmi Arab Saudi. Sebanyak 107 suara mendukung adanya mufti perempuan.

Pertama dalam Sejarah, Arab Saudi Izinkan Ada Mufti Perempuan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pertama dalam Sejarah, Arab Saudi Izinkan Ada Mufti Perempuan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pertama dalam Sejarah, Arab Saudi Izinkan Ada Mufti Perempuan

Dengan demikian, aspirasi ini mengakhiri monopoli mufti laki-laki yang bertahan selama 45 tahun. Seperti dipaparkan Arab News, Jumat (29/9), para mufti perempuan dipilih oleh dekret Kerajaan.

Aspirasi tersebut semula muncul dari salah satu anggota Dewan Syura dalam pertemuan ke-49, yang meminta Presidensi Umum Penelitian Ilmiah dan Pemberian Fatwa, untuk membuka bagian independen untuk perempuan.

Presidensi Umum Penelitian Ilmiah dan Pemberian Fatwa merupakan satu-satunya badan pemerintah yang berwenang menerbitkan fatwa di Kerajaan Arab Saudi.

RMI NU Tegal

Ini bukan kali pertama Arab Saudi mulai terbuka bagi perempuan. Sebelumnya, Raja Salam bin Abdul Aziz mengeluarkan dektrit langka dengan memperbolehkan perempuan menyetir. Keputusan tersebut secara resmi berlaku pada Juni 2018.

Pada perayaan hari nasional 23 September 2017, pemerintah Arab Saudi juga secara perdana memperbolehkan perempuan memasuki stadion lalu menikmati kemeriahan konser musik dan tarian tradional. (Red: Mahbib)

RMI NU Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Tegal, Ahlussunnah, Kajian RMI NU Tegal

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs RMI NU Tegal sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik RMI NU Tegal. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan RMI NU Tegal dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock