Tampilkan postingan dengan label Pertandingan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pertandingan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Februari 2018

Gelar Sultan itu Fondasi Keraton Kasultanan Mataram Islam

Yogyakarta, RMI NU Tegal. Gelar Sultan sesungguhnya merupakan bentuk amanat leluhur, yaitu fondasi Keraton Kasultanan Mataram Islam. Ia memuat berbagai makna, filosofi, dan bahkan teologi yang merupakan manifestasi dari nilai-nilai yang dikandungnya. Ia mencerminkan visi dan misi institusi yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua PWNU DIY, Drs Kiai Jadul Maula dalam konferensi pers di kantor PWNU, Jl MT Haryono 40-42 Yogyakarta, Selasa (2/6) menanggapi Sabdaraja Sultan HB X yang menghilangkan beberapa gelar Sultan, diantaranya Ngabdurrahman, Sayidin Panotogomo, dan Kalifatullah.

Gelar Sultan itu Fondasi Keraton Kasultanan Mataram Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Gelar Sultan itu Fondasi Keraton Kasultanan Mataram Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Gelar Sultan itu Fondasi Keraton Kasultanan Mataram Islam

Kiai Jadul menjelaskan, bahwa selama ini PWNU banyak menampung keresahan masyarakat dan ulama pesantren dari berbagai daerah. Bukan hanya dari sekitar DIY, namun juga dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, hingga luar Jawa.

RMI NU Tegal

“Ada stigmatisasi perubahan gelar terhadap Islam. Ibarat rumah yang diganti bukan hanya pintu atau mengganti cat, tapi pondasi. Jadi implikasinya sangat besar,” tegas Kiai Jadul.

Hal ini, lanjutnya, lebih pada keprihatinan keagamaan dalam menyelamatkan kehidupan bermasyarakat, di luar wilayah politik. Ada kegelisahan di kalangan kiai tentang perubahan gelar tersebut. Karena ini tanpa diserta argumen yang jelas dan disepakati secara syar’i.

RMI NU Tegal

Kiai Jadul Maula kembali menegaskan, akibat perubahan gelar itu ada keresahan dikalangan kiai NU. Karena mereka beranggapan bahwa perubahan gelar ini telah menjadikan adanya stigmatisasi terhadap Islam. Gelar tersebut semua diambil dari Islam melalui perjalanan yang panjang. Sehingga jika gelar itu diubah maka ada proses pengaburan ke-Islam-an tersebut.

Makna gelar Sultan universal

Menurut Kiai Jadul, makna gelar sultan itu universal. Mengubah makna itu berarti ada yang hilang dalam diri kasultanan. ?

“Konsep-konsep penting di dalam gelar seperti: Ngabdurrahman, Sayidin Panotogomo, Kalifatullah, mengandung makna dan amanat bahwa seorang Sultan haruslah mewujudkan pengabdiannya yang tulus kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang dengan laku dan tindakan yang menjaga dan mengupayakan keseimbangan alam, religiusitas masyarakat dan kerukunan antar umat beragama serta keadilan sosial di tengah-tengah warganya,” tegasnya.

Kiai Jadul menjelaskan bahwa gelar Ngabdurrahman mengandung arti bahwa meski menjadi raja, Sultan adalah tetap hamba Allah SWT yang memiliki kasih sayang dengan sesama, termasuk kepada alam. Sedangkan gelar Sayidin Panotogomo, ? dalam pesantren mengandung arti adalah orang yang berkewajiban meningkatkan religiusitas masyarakat dan menata umat beragama yang berbeda agar harmonis. Gelar khalifatullah sendiri berarti Sultan adalah duta Allah SWT yang menegakkan kebenaran dan keadilan.?

“Dengan makna demikian, kami menganggap gelar-gelar itu penting. Adanya gelar itu sudah terbukti dari berdirinya Kraton Yogyakarta sebagai Kraton yang paling lama bertahan hingga sekarang,” tegasnya.? Karena itu, tandasnya, PWNU bersikap, gelar itu mesti dipertahankan. Jika gelar ini dihilangkan maka akan kehilangan porosnya. Karena gelar itu tidak semata-mata nama melainkan sebagai pengikat kontrak teologis, kontrak alam dan kontrak sosial. (Suhendra/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Pertandingan, Cerita RMI NU Tegal

Kirab Resolusi Jihad NU Masuki Jawa Tengah

Sragen, RMI NU Tegal. Tim Kirab Resolusi Jihad NU memasuki Jawa Tengah, Senin (17/10) melalui Kabupaten Sragen. Sejumlah persiapan dilakukan oleh Panitia Daerah.

Kirab Resolusi Jihad NU Masuki Jawa Tengah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kirab Resolusi Jihad NU Masuki Jawa Tengah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kirab Resolusi Jihad NU Masuki Jawa Tengah

Puji Wibowo, Ketua Panitia Daerah Jawa Tengah, saat dihubungi RMI NU Tegal menjelaskan, PWNU Jawa Tengah melakukan penyambutan di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, tepatnya di Sragen.

Ketua PWNU Jawa Tengah KH Abu Hapsin Umar, turut serta dalam penyambutan ini. Selain itu Tim Kesehatan dan Satkorwil Banser juga akan mengawal selama Tim berada di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga pelepasan di perbatasan Jawa Barat tanggal 19 Oktober mendatang.

Pantauan RMI NU Tegal, di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah Senin sore, terlihat antusiasme masyarakat menyambut kedatangan Tim. Ratusan perwakilan lembaga dan banom PWNU Jateng tampak mengenakan seragam mereka berbaris rapi. Kelompok marching band dan kelompok shalawat, masing-masing menampilkan kemahiran mereka, menambah semarak suasana.

RMI NU Tegal

Pada hari pertama kedatangan di Jawa Tengah, Tim bersilaturahim di Pendopo Kabupaten Sragen, Pondok Pesantren Al-Muayyad Solo, Pondok Pesantren Pancasila Sakti Klaten. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Pertandingan, Ubudiyah RMI NU Tegal

RMI NU Tegal

Kamis, 08 Februari 2018

Bupati Mesuji Minta Ansor Dukung Program Pembangunan

Mesuji, RMI NU Tegal

Bupati Mesjuji, Provinsi Lampung H Khamami berharap kader-kader Gerakan Pemuda Ansor dapat bersinergi dan bersama-sama mendukung program pembangunan di Kabupaten Mesuji. Ia juga mengaku prihatin dengan banyaknya tindak kriminal belakangan ini.

Bupati Mesuji Minta Ansor Dukung Program Pembangunan (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Mesuji Minta Ansor Dukung Program Pembangunan (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Mesuji Minta Ansor Dukung Program Pembangunan

Hal itu ia sampaikan saat membuka secara resmi Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) GP Ansor dan Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser Angkatan 2 se-Kabupaten Mesuji, 27- 29 Mei 2016, di Pondok Pesantren Raudhotul Istiqomah, Desa Fajar Baru, Panca Jaya, Kabupaten Mesuji.

Khamami mengapresiasi proses kaderisasi yang digelar Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Mesuji tersebut. “Saya mendukung penuh kegiatan positif seperti ini, terlebih kondisi saat ini sudah sangat memprihatinkan dengan maraknya kasus-kasus narkoba, pencabulan disertai pembunuhan,” ujarnya, Jumat (27/6).

RMI NU Tegal

“Oleh karenanya dengan adanya agenda PKD Ansor dan Diklatsar Banser ini sangat baik bagi pengembangan karakter generasi muda, khususnya generasi muda NU,” tambahnya.

Adapun PKD Ansor dan Diklatsar Banser se-Kabupaten Mesuji diikuti oleh 32 peserta PKD Ansor dan 138 peserta Diklatsar Banser yang berasal dari seluruh kecamatan di Kabupaten Mesuji.

RMI NU Tegal

Menurut Jupri selaku Ketua PC GP Ansor Kebupaten Mesuji, acara ini merupakan agenda rutin yang wajib sebagaimana amanat organisasi. “Saya berharap bahwa melalui PKD dan Diklatsar Banser ini, kader-kader NU ke depan mampu untuk mendorong pola dakwah NU, di mana pola dakwah NU menggunakan metode ramah bukan marah yang dapat diimplemantasikan di Bumi Serasan Segawe,”ujarnya. (Red: Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Nusantara, Pertandingan, Halaqoh RMI NU Tegal

Islam dan Nasionalisme Saling Melengkapi

Tasikmalaya, RMI NU Tegal



PCNU Kabupaten Tasikmalaya menggelar Halaqah Kebangsaan dalam rangka Harlah NU ke 94 dan Pelantikan Pengurus PCNU Kabupaten Tasikmalaya periode 2017-2022.?

Peserta Halaqah Kebangsaan kali ini adalah para ajengan, kiai dan santri di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Islam dan Nasionalisme Saling Melengkapi (Sumber Gambar : Nu Online)
Islam dan Nasionalisme Saling Melengkapi (Sumber Gambar : Nu Online)

Islam dan Nasionalisme Saling Melengkapi

"Lewat Halaqah Kebangsaan ini kami ingin menguatkan komitmen ulama-ulama NU, khususnya yang ada di Kabupaten Tasikmalaya dalam hal menjaga keutuhan Indonesia," kata Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya KH Atam Rustam, Ahad (23/4).

Saat ini, kata Atam, ada kelompok-kelompok yang berusaha mengkotak-kotakan Islam dengan rasa nasionalisme itu sebagai bagian yang terpisah.?

Padahal, lanjut Atam, ke duanya merupakan bagian erat yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya.

RMI NU Tegal

Antara Islam dan nasionalisme itu, kata Atam, saling mengisi dan melengkapi. Islam sebagai agama memiliki peran dalam mewujudkan masyarakat beradab dan bermartabat. Sedangkan nasionalisme merupakan bagian penting sebagai buah atas kecintaan pada tanah air Indonesia.

"Semuanya saling melengkapi dan saling mengisi. Dan komitmen kebangsaan itu yang akan senantiasa dijaga oleh ajengan, kiai dan ulama-ulama NU," pungkas Atam. (Nurjani/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal

RMI NU Tegal Pertandingan RMI NU Tegal

Selasa, 23 Januari 2018

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Akan Adopsi Pendidikan Pesantren

Purwakarta, RMI NU Tegal. Kasus yang menimpa Nurmayani, guru bidang studi biologi SMP Negeri 1 Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang mencubit anak polisi kemudian berakhir di sel penjara jadi perhatian publik, termasuk Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.?

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Akan Adopsi Pendidikan Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Akan Adopsi Pendidikan Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Akan Adopsi Pendidikan Pesantren

Dedi menilai, sistem pendidikan di Indonesia saat ini lebih menekankan pada aspek transformasi ilmu pengetahuan, dan justru mengabaikan etika serta karakter peserta didik. Seharusnya, lanjut Dedi, sistem pendidikan nasional mengadopsi sistem pendidikan pesantren yang terbukti sukses menanamkan budi pekerti kepada para santri dengan cara menerapkan metode aplikatif pembelajaran karakter, bukan sekadar transformasi ilmu pengetahuan.

RMI NU Tegal

"Sering kan, kita menyalahkan peserta didik yang tidak bisa diatur. Problemnya berarti mentalitas dan karakter. Maka pola pendidikan yang diterapkan harus berbasis karakter budi pekerti, tidak lagi melulu transformasi ilmu. Zaman dahulu kalau keras kepada anak didik tidak akan menjadi masalah. Lah, hari ini urusannya bisa penjara," kata Dedi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (25/5).

RMI NU Tegal

Menurut Dedi, saat karakter menjadi acuan pembelajaran, semua mata pelajaran di sekolah harus mengacu pada variabel budi pekerti. Peserta didik yang memiliki budi pekerti yang buruk, kata dia, sudah seharusnya tidak naik kelas. Hukuman tidak naik kelas ini pun harus dilakukan secara sistematis.

"Misalnya setiap mata pelajaran nilai peserta didik dikurangi 2. Taruhlah dia dapat nilai Matematika 7. Nah, karena budi pekertinya jelek, di rapor harus ditulis 5," ujar Bupati yang dikenal sering menulis lagu bertema spiritual ini.

Dedi menekankan pola penilaian baru ini harus dilaksanakan secara konsisten di semua sekolah di Kabupaten Purwakarta. Tidak dibenarkan suatu saat ada protes dari orang tua siswa yang tidak terima nilai anaknya dikurangi.

"Kalau masuk pesantren, kan, biasanya ditanya dulu kesanggupan mengikuti peraturan atau tidak. Maka saat masuk sekolah di Purwakarta semua pihak harus ditanya kesanggupan menerima pola baru ini," kata Dedi. (Anif/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Pertandingan, Tegal RMI NU Tegal

Jumat, 19 Januari 2018

Penasihat Menteri Besar Selangor Komit Kembangkan Islam Nusantara

Jakarta, RMI NU Tegal. Penasihat Menteri Besar Selangor Khalid Jaafar berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (18/12) sore. Ia mengaku tertarik dan mengapresiasi ajaran dan kiprah Nahdlatul Ulama selama ini.

Penasihat Menteri Besar Selangor Komit Kembangkan Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Penasihat Menteri Besar Selangor Komit Kembangkan Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Penasihat Menteri Besar Selangor Komit Kembangkan Islam Nusantara

Kedatangan Khalid disambut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekretaris Jendral PBNU H Helmy Faishal Zaini, Bendahara Umum PBNU H Bina Suhendra, dan Wakil Sekjen PBNU Suwadi D Pranoto.

“Rencananya kami ingin mendirikan Nahdlatul Islam, Nahdlatul Ulama Malaysia, yang sama-sama mengerakkan sisi Islam Nusantara,” katanya kepada RMI NU Tegal sesaat selepas pertemuan.

RMI NU Tegal

Di negaranya, kata Khalid, memang telah berdiri dari Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Malaysia tetapi itu mewadahi sebatas warga negara Indonesia, baik yang sedang menempuh studi maupun berstatus sebagai tenaga kerja Indonesia. Ia mengatakan ingin membentuk organisasi “Nahdlatul Ulama” versi Malaysia.

Mantan sekretaris pribadi Anwar Ibrahim ini mendukung Islam Nusantara yang menjunjung tinggi nila-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah seperti tasamuh (toleransi), tawazun (keseimbangan), tawassuth, dan i’tidal (moderasi). Menurutnya, Nusantara juga meliputi Malaysia, termasuk juga Kamboja, Thailand, dan lainnya.

RMI NU Tegal

“Bukan berarti kami menolak yang lain, tapi kami rasa Ahlussunnah sesuai dengan karakter wilayah kami,” imbuhnya.

Ditanya soal sebaran paham keagamaan yang berkembang di Malaysia, Khalid berujar, “Ancaman ekstemisme tidak begitu besar, tapi kita tidak boleh kita pandang kecil. Makanya kita perlu suarakan tradisi toleransi yang dalam Nahdlatul Ulama disebut tawassuth.”

Direktur Institut Kajian Dasar (IKD) Kuala Lumpur ini mengaku percaya Islam di Asia Tenggara lebih menjanjikan masa depan dibanding dengan Islam di Timur Tengah. Ditengok dari pertumbuhan ekonomi dan demokrasi, katanya, Asia Tenggara termasuk cukup baik.

Dalam pertemuan itu, KH Said Aqil Siroj menjelaskan kedekatan NU dengan muslim negara-negara tetangga, salah satunya dengan memberi mereka beasiswa untuk studi di perguruan tinggi-perguruan tinggi NU. Pertemuan juga menyinggung soal fenomena intoleransi, Wahabi, Syiah, dan Ahmadiyah. (Mahbib Khoiron)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Pertandingan, PonPes RMI NU Tegal

Selasa, 16 Januari 2018

PC. Lakpesdam NU Sepakat NKRI Harga Mati

Bogor,RMI NU Tegal. Kesadaran akan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam konteks kebangsaan dirasakan mulai pupus dan terkikis oleh arus globalisasi. Hal inilah yang mendorong Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor untuk melakukan kerjasama sosialisasi 4 pilar bangsa (Pancasila,UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) antara PC Lakpesdam NU kabupaten Bogor dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), pada 09 Juni 2012, di Aula Gedung PCNU Kabupaten Bogor, Cibinong.

Saat ditemui RMI NU Tegal, Waspada MK, selaku Ketua PC Lakpesdam NU Kabupaten Bogor, sekaligus ketua Panitia Sosialisasi 4 pilar bangsa mengatakan, perlu kajian tematis-strategis dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara sesuai cita-cita founding father Negara Indonesia.

PC. Lakpesdam NU Sepakat NKRI Harga Mati (Sumber Gambar : Nu Online)
PC. Lakpesdam NU Sepakat NKRI Harga Mati (Sumber Gambar : Nu Online)

PC. Lakpesdam NU Sepakat NKRI Harga Mati

"Banyak terjadi penyimpangan terhadap tujuan dan tata cara kehidupan berbangsa, bahkan ada pihak-pihak yang sengaja membelokkan orientasi atas cita-cita luhur para pendiri NKRI,“ katanya. "Kalau Perlu pendidikan P4 pada era Orde Baru perlu dilakukan lagi, tentu dengan nuansa yang berbeda."

RMI NU Tegal

Sementara itu , wakil ketua MPR RI, Lukman Hakim Saefudin, sebagai narasumber tunggal mengatakan, “4 pilar bangsa ini memerlukan kerjasama semua pihak, termasuk NU dan Lembaga-lembaganya, harus nyata-nyata mensosialisasikan ini, karena NU mempunyai jama’ah dan Jam’iyyah yang jelas-jelas merupakan founding father negeri ini.”

RMI NU Tegal

Kang Lukman, demikian ia akrab disapa, menambahkan bahwa kiai-kiai NU punya peranpenting dalam memberikan kesadarang kepada umatnya.

“Para Kyai NU dikabupaten Bogor yang begitu banyak sangat potensial untuk memberikan kesadaran ini kepada ummatnya,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama , kang Doni, sapaan akrab Ketua PCNU kab.Bogor, mengatakan, NU Bogor siap mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara, dan tetap pada komitmen keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Jadi, salah besar ketika ada tuduhan dari luar negeri yang mengatakan bahwa Indonesia intoleransi, harusnya pihak yang menilai berpikiran obyektif, jangan hanya karena satu (atau) dua masalah, kemudian disamaratakan,“ tegasnya.

Sementara Akhsan Ustadhi, sekretaris PCNU Kabupaten Bogor mengatakan, bahwa bagi NU 4 pilar ini adalah harga mati. 

"Jadi jangan berangan-angan akan ada pihak-pihak lain yang hendak melakukan perubahan-perubahan prinsipil yang nantinya dapat mengganggu stabilitas nasional dalam beberapa aspek kehidupan bernegara,” katanya.

“Saat ini kita butuh perekat bangsa, kita harus kembali pada rumusan-rumusan para pendiri bangsa, jangan ada usaha-usaha yang dapat memecah kita,” tambahnya.

Sosialisasi ini diikuti oleh 40 MWC NU se-Kabupaten Bogor, Lembaga,Lajnah, Banom, PMII dan Civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU – Jakarta).

Redaktur : Sudarto Murtaufiq

Kontributor : Akhsan Ustadhi

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Jadwal Kajian, Pertandingan, Syariah RMI NU Tegal

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs RMI NU Tegal sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik RMI NU Tegal. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan RMI NU Tegal dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock