Tampilkan postingan dengan label Ubudiyah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ubudiyah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 Februari 2018

Ponpes Al Jauhar Pegang Peran Penting Gerakan Mahasiswa di Jember

Jember, RMI NU Tegal. Pondok Pesantren tak hanya jadi pusat pendidikan keagamaan, tapi juga memegang peran penting dalam gerakan perubahan sosial. Di Jember, Jawa Timur, terdapat Pondok Pesantren Al Jauhar yang berperan strategis dalam gerakan mahasiswa di Kota 1001 Gumuk itu.

Ponpes Al Jauhar Pegang Peran Penting Gerakan Mahasiswa di Jember (Sumber Gambar : Nu Online)
Ponpes Al Jauhar Pegang Peran Penting Gerakan Mahasiswa di Jember (Sumber Gambar : Nu Online)

Ponpes Al Jauhar Pegang Peran Penting Gerakan Mahasiswa di Jember

Al Jauhar dirintis sejak tahun 1989 oleh ulama sekaligus akademisi Fakultas Hukum Universitas Jember (Unej) KH Shodiq Mahmud. "Abah Shodiq mendirikan pesantren Al Jauhar khusus bagi mahasiswa yang kuliah di Jember agar mahasiswa memiliki pendididikan agama dan berakhlakul karimah atau memiliki moral yang baik," kata pengasuh Al Jauhar saat ini yang juga anak sulung KH Shodiq, Hj. Liliek Istiqomah, Rabu, 3 Mei 2017.

KH Shodiq yang bergelar profesor dan doktor bidang hukum merupakan pendiri dan pengasuh pertama pondok pesantren Al Jauhar yang berada di Jalan Nias III Nomor 5 Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Jember. KH Shodiq wafat pada 4 April 1998 dan kursi pengasuh beralih ke menantunya, KH Sahilun A. Nasir, hingga KH Sahilun wafat pada 19 Januari 2011.

KH Sahilun lama mengabdi di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember hingga bergelar profesor dan doktor dan sempat menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember. Kini, tampuk pengasuh dipegang isteri KH Sahilun yang juga anak sulung KH Shodiq, Hj. Liliek Istiqomah. Sama dengan ayahnya, Hj. Liliek juga lama mengabdi sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Jember.

Pada 30 April 2017 lalu, pondok pesantren Al Jauhar menggelar peringatan hari lahir (harlah) ke-26 dan temu alumni. Dalam kegiatan tersebut dibentuk forum alumni Pondok Pesantren Al Jauhar, Jember. Forum ini sepakat membentuk pengurus pusat forum alumni dengan ketua H Abdul Khalik Marzuki dan wakil ketua H Nurul Ghufron yang juga Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember serta Sekretaris Abdul Bari dan Bendahara H. Hendro. "Forum alumni ini tidak hanya sebagai wadah komunikasi antar alumni tapi juga memiliki program kerja yang bisa membantu peningkatan kualitas maupun pengembangan Al Jauhar," kata Khalik.

RMI NU Tegal

Beberapa program kerja telah direncanakan diantaranya pendataan alumni, silaturahim antaralumni, pembuatan buku sejarah Al Jauhar dan biografi pengasuh, serta pembuatan rekening untuk membantu pengembangan pondok.

Khalik termasuk salah satu dari ? lima santri pertama Shodiq yang mondok pada akhir tahun 1989. "Dulu hanya ada lima santri dan di sini masih sangat sepi, banyak sawahnya," katanya mengenang masa lalunya di Al Jauhar.

RMI NU Tegal

Khalik mengingatkan beberapa pesan dari pendiri dan pengasuh pertama Al Jauhar. "Abah Shodiq selalu berpesan bahwa siapa saja yang ada di lingkungan pondok Al Jauhar ini harus ngaji (belajar ilmu agama Islam) atau ngajar ngaji (mengajarkan ilmu agama Islam)," kata alumnus mahasiswa Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Jember tahun 1989 ini.

Menurut Khalik, Abah Shodiq juga berpesan agar santri berusaha dalam keadaan suci dengan cara membasuh anggota tubuh sesuai tata cara berwudlu. "Beliau juga berpesan usahakan dalam sehari kita membaca Al-Quran walaupun satu lembar," kata pria yang kini sukses menjadi pengusaha toko bangunan dan penyedia jasa travel umroh dan haji ini.

Ia juga mengenang amalan-amalan baik selama di pondok Al Jauhar. "Setiap ada santri yang akan ujian skripsi atau punya masalah apa saja, kita bersama-sama membaca surat Yasin dan insyaallah hajat kita terkabul dan setiap masalah akan mendapat solusi," katanya.

?

Alumnus Al Jauhar yang lain, Ismail, mengatakan sebagai satu-satunya pesantren khusus mahasiswa di Jember, Al Jauhar punya peran strategis dalam gerakan mahasiswa di Jember. "Banyak santri Al Jauhar yang jadi aktivis gerakan mahasiswa di Jember, semua bermula dari Al Jauhar," kata alumnus Sastra Inggris Universitas Jember angkatan tahun 1991 ini.

Menurutnya, cikal bakal pembentukan beberapa organisasi gerakan mahasiswa di Jember baik ekstra maupun intra kampus tak bisa dilepaskan dari peran santri Al Jauhar. "Dari Al Jauhar lah beberapa organisasi mahasiswa lahir dan berkembang terutama di era tahun 1990-an," katanya. Organisasi mahasiswa ekstra kampus yang digeluti santri Al Jauhar beragam mulai dari yang agamis hingga nasionalis atau percampuran keduanya seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan lain-lain. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Ubudiyah, Pesantren RMI NU Tegal

Kamis, 15 Februari 2018

Begini Halal bi Halal dan Open House NU di Pakistan

Islamabad,RMI NU Tegal. Dalam rangka mempererat hubungan silaturahim antarpelajar dan mahasiswa Indonesia di Pakistan, pada hari ke-4 Idul Fitri 1437 H, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Pakistan menggelar Halal bi Halal dan Open House.

Begini Halal bi Halal dan Open House NU di Pakistan (Sumber Gambar : Nu Online)
Begini Halal bi Halal dan Open House NU di Pakistan (Sumber Gambar : Nu Online)

Begini Halal bi Halal dan Open House NU di Pakistan

Acara yang diadakan pada Sabtu, (9/7) pukul 17.00 tersebut dihadiri oleh perwakilan organisasi masyarakat seperti PPMI, IKPM, LTQ Ibnu Abbas, IKAAI, PIPKS, PCI Muhammadiyah, UPZ Baznas? dan santri Jamaah Tabligh.? ?

Halal bi Halal dan Open House pada tahun sebelumnya dilangsungkan di rumah Mustasyar PCINU, tapi kali ini diadakan di taman terbuka “Fatimah Jinnah Park” - Islamabad sehingga suasana lebih guyub dengan diiringi semilir angin sore di musim panas yang mencapai 40 c.

RMI NU Tegal

Guna menambah kesemarakan acara, pengurus PCINU mengisinya dengan beberapa acara yang dimulai dengan sambutan, lalu permainan (game) sebagai berikut: memasukkan gelang ke pasak kayu, makan biscuit tanpa dipegang tangan yang diletakkan di kening, melempar genteng ke garis, kemudian ramah tamah dan ditutup dengan doa. Menu ramah tamah yang disediakan juga makanan khas Indonesia semakin menambah nuansa lebaran seperti di tanah air.

RMI NU Tegal

Dalam sambutannya, Rais Syuriah PCINU Pakistan Hendro Risbiyantoro menyampaikan tentang pentingnya penyelenggaraan acara Halal bi Halal, selain untuk menambah ikatan kekeluargaan antarmahasiswa, juga penting untuk meningkatkan citra Indonesia di Pakistan.

Selanjutnya, sambutan disampaikan Mustasyar PCINU dan tuan rumah Open House H. Muladi Mughni. Dalam sambutan singkatnya disampaikan bahwa acara yang dilaksanakan di tempat terbuka semata-mata untuk mencari suasana yang berbeda.

“Warga nahdhiyyin dan mahasiswa di Pakistan sudah banyak yang berkeluarga dan punya anak kecil. Jadi kalau di taman mereka bisa lebih leluasa dan santai bermain,” tutur Muladi. Selain itu suasana akrab dan guyub juga semakin terasa karena hadirin dapat saling mengobrol santai dan melakukan permainan yang disiapkan oleh pengurus PCINU.

“Tidak usah berlama-lama, agar suasana lebih meriah langsung saja kita mulai permainan kita pada sore hari ini, tutupnya, yang disambut tepuk tangan oleh para hadirin.

Permainan pun dimulai dengan game melempar gelang ke pasak kayu. Seluruh hadirin antusias mengikutinya dan mencoba memasukkan gelang besi dengan semangat. Selanjutnya game memakan biscuit tanpa dipegang tangan yang diletakkan di kening yang membuat suasana pecah oleh tawa hadirin melihat pola tingkah dan gerak tubuh peserta lomba. Permainan ditutup dengan game melempar genteng ke garis yang mengingatkan para hadirin akan masa kecil. Acara ditutup dengan doa dilanjutkan dengan fhoto bersama dan ramah tamah.

Ditemui setelah acara, Ketua Tanfidziyah PCINU, Zulfikri Hasibuan mengatakan bahwa persiapan acara ini hanya dalam waktu satu hari, namun demikian secara keseluruhan dapat berjalan cukup baik dan sesuai dengan rencana.

“Semoga dengan diadakannya acara ini kita dapat menjalin hubungan baik dengan sesama, agar hubungan kita sempurna, baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia, tidak ada yang tersisa di hati kita dari kebencian, amarah, dan dendam, yang ada hanya cinta dan saling memaafkan,” harapnya. (Hedro/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Ubudiyah, Pesantren RMI NU Tegal

Selasa, 13 Februari 2018

Kirab Resolusi Jihad NU Masuki Jawa Tengah

Sragen, RMI NU Tegal. Tim Kirab Resolusi Jihad NU memasuki Jawa Tengah, Senin (17/10) melalui Kabupaten Sragen. Sejumlah persiapan dilakukan oleh Panitia Daerah.

Kirab Resolusi Jihad NU Masuki Jawa Tengah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kirab Resolusi Jihad NU Masuki Jawa Tengah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kirab Resolusi Jihad NU Masuki Jawa Tengah

Puji Wibowo, Ketua Panitia Daerah Jawa Tengah, saat dihubungi RMI NU Tegal menjelaskan, PWNU Jawa Tengah melakukan penyambutan di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, tepatnya di Sragen.

Ketua PWNU Jawa Tengah KH Abu Hapsin Umar, turut serta dalam penyambutan ini. Selain itu Tim Kesehatan dan Satkorwil Banser juga akan mengawal selama Tim berada di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga pelepasan di perbatasan Jawa Barat tanggal 19 Oktober mendatang.

Pantauan RMI NU Tegal, di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah Senin sore, terlihat antusiasme masyarakat menyambut kedatangan Tim. Ratusan perwakilan lembaga dan banom PWNU Jateng tampak mengenakan seragam mereka berbaris rapi. Kelompok marching band dan kelompok shalawat, masing-masing menampilkan kemahiran mereka, menambah semarak suasana.

RMI NU Tegal

Pada hari pertama kedatangan di Jawa Tengah, Tim bersilaturahim di Pendopo Kabupaten Sragen, Pondok Pesantren Al-Muayyad Solo, Pondok Pesantren Pancasila Sakti Klaten. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Pertandingan, Ubudiyah RMI NU Tegal

RMI NU Tegal

Jumat, 26 Januari 2018

Bagaimana Mbah Umar Mengislamkan Pak Mughizi?

Salah satu yang menonjol dari Mbah Umar adalah senang menghormati tamu. Jika ada tamu yang datang, siapa pun orangnya, pasti akan merasakan cara Mbah Umar dalam ikromudl dluyuf memuliakan tamu.

Seandainya beliau ditanya tentang hobi, bukan tidak mungkin beliau menjawab begini,”Hobi saya terima tamu.”

Bagaimana Mbah Umar Mengislamkan Pak Mughizi? (Sumber Gambar : Nu Online)
Bagaimana Mbah Umar Mengislamkan Pak Mughizi? (Sumber Gambar : Nu Online)

Bagaimana Mbah Umar Mengislamkan Pak Mughizi?

Santri-santri Al-Muayyad zaman Mbah Umar, kemungkinan besar mengenal Pak Mughizi, seorang petugas listrik di wilayah Laweyan dan sekitarnya. Pak Mughizi ini sering datang ke pesantren untuk mencatatan meteran listrik, juga menagih bayaran listrik. Selain dikenal sebagai petugas listrik, para santri juga mengenal Pak Mughizi dengan identitas seperti ini: nonmuslim, China, celana pendek dan tidak bisa berbahasa Jawa Kromo atau halus.

Tahun-tahun itu, di masyarakat yang tradisinya homogen, monokultur, sering memunculkan prasangka. Tapi ini tidak berlaku pada Mbah Umar. Mbah Umar kerap mengajak Pak Mughizi berbincang di rumahnya atau di serambi pesantren. Santri-santri yang melihatnya tak jarang yang risi melihat Pak Mughizi ngobrol akrab dengan kiainya, seperti tanpa batas. Harap maklum, identitas Pak Mushizi tidak ada di dalam pesantren.

RMI NU Tegal

Obrolan Mbah Umar dengan Pak Mughizi ringan-ringan saja, tak jauh dari tema keluarga, aktivitas sehari-hari. Tak pernah Mbah Umar tanya agama, berdialog tentang keyakinan seperti intelektual-intelektual di kota-kota itu. Tapi tak disangka banyak orang, Pak Mughizi masuk Islam. Ya namanya hidayah, datangnya tidak bisa diotak-atik, termasuk logika yang paling canggih sekalipun. Teori kausalitas, sebab musabab, pun tidak mutlak dalam urusan hidayah.

RMI NU Tegal

Jika ada hanya mengira-ngira, menduga-duga. Seperti tafsiran orang, juga saya, Pak Mughizi masuk Islam karena kepincut akhlak mulia Mbah Umar, hanyalah dugaan, memperkiraakan semata. Apakah akhlak mulia Mbah Umar adalah kesengajaan berdakwah agar Pak Mughiz masuk Islam? Tidak ada yang tahu.

Ternyata tidak masuk Islam kan? Walhasil, tidak terlalu tepat jika ada pertanyaan, “Bagaimana Mbah Umar mengislamkan Pak Mughizi?” Setelah Masuk Islam Keluarga besar Pesantren Al-Muayyad menyambut dengan suka cita si mata sipit yang suka bercelana pendek dan bicaranya ngoko. Keseriusan Pak Mughiz masuk Islam, di antaranya ditandai dengan sunatan.

Pasca sunatan, Pak Mughizi tinggal di pesantren, agar keluarganya tidak direpotkan memelihara “burung” Pak Mughizi yang sedang terluka (zaman itu belum ada sunat pakai laser yang langsung sembuh). Selama proses perawatan burung, Pak Mughizi empat hari di Al-Muayyad, persisnya di kamar 4 pondok lama.

Setelah Mbah Umar wafat di tahun 1980, Pak Mughizi bertemua Mbah Umar dalam mimpi. Di dalam mimpi Mbah Umar meminta agar dirinya berangkat haji. Tidak mikir panjang-panjang, Pak Mughizi bergegas daftar haji. Mimpi tersebut diceritakan pada Hj. Shofiyah, istri Mbah Umar.

"Aku hendak berangkat haji, Bu Nyai. Kiai Umar yang minta. Saya minta doanya.” "Alhamdulillah. Jika tahun ini berarti bareng sama anakku." (Muhammad Shofy Al Mubarok, Khodam di pesatren Brabo, Grobogan, Jawa Tengah)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Halaqoh, Ubudiyah, Aswaja RMI NU Tegal

Selasa, 23 Januari 2018

PWNU Aceh Silaturrahmi Dengan Gubernur Serambi Mekah

Banda Aceh, RMI NU Tegal. Rombongan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Aceh yang terdiri dari beberapa pengurus dan panitia Konferwil XIII NU Aceh, Jumat (10/4), mengadakan kunjungan silaturahmi dengan Gubernur Aceh H ? Zaini Abdullah. Pada kesempatan ini, pengurus NU mengundang gubernur untuk berkenan hadir memberikan sambutan pembukaan konferwil NU Aceh.

“Kami meminta Gubernur Aceh untuk bersedia membuka dan memberi arahan pada pembukaan Konferwil XIII NU Aceh pada 17 April 2015 di Asrama Haji Banda Aceh,” kata Ketua PWNU Aceh Tgk H Faisal Ali.

PWNU Aceh Silaturrahmi Dengan Gubernur Serambi Mekah (Sumber Gambar : Nu Online)
PWNU Aceh Silaturrahmi Dengan Gubernur Serambi Mekah (Sumber Gambar : Nu Online)

PWNU Aceh Silaturrahmi Dengan Gubernur Serambi Mekah

Menurut Tgk H Faisal Ali, Konferwil ? ini rencananya akan dihadiri Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi H Marwan Jafar, dan ditutup oleh Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri pada 19 April 2015 di tempat yang sama.

RMI NU Tegal

Rombongan ini memuat antara lain Kepala BPK Perwakilan Aceh Maman Abdurrachman, Tgk H Abdullah Basyah, Katib Syuriyah PWNU Tgk Asnawi M Amin, Sekretaris PWNU Aceh Tgk T Adli Almaddany, Wakil Rais Syuriyah PWNU Aceh Tgk Akmal ? Abzal. (Indra/Alhafiz k)

RMI NU Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Ubudiyah, Meme Islam, Nahdlatul RMI NU Tegal

Selasa, 16 Januari 2018

Bantuan Darah Berkurang, RSNU Jombang Adakan Donor Darah Rutin

Jombang, RMI NU Tegal. Menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya, bantuan darah yang disalurkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jombangn seringkali mengalami penurunan setiap tahunnya. Mengantisipasi agar hal ini tidak terulang, Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) setempat bekerjasama dengan PMI dalam memberikan bantuan darah secara rutin.

Bantuan Darah Berkurang, RSNU Jombang Adakan Donor Darah Rutin (Sumber Gambar : Nu Online)
Bantuan Darah Berkurang, RSNU Jombang Adakan Donor Darah Rutin (Sumber Gambar : Nu Online)

Bantuan Darah Berkurang, RSNU Jombang Adakan Donor Darah Rutin

Denok Eko Yulistiawati Manajer Keperawatan RSNU mengungkapkan, beberapa tahun sebelumnya RSNU memang sudah rutin mengagendakan kegiatan bakti sosial seperti halnya donor darah. Namun kali ini dirinya akan lebih menggalakkan kegiatan donor tersebut dengan rentan waktu tiga bulan sekali.

"Ini (kegiatan donor darah, red) kita memang rencanakan setiap tahun, namun kami harapkan kegiatan ini tidak hanya satu tahun sekali tetapi rutin setiap tiga bulan sekali," katanya kepada RMI NU Tegal, Rabu (17/5) di lokasi donor darah.

Donor darah yang dilakukan rutin setiap tiga bulan sekali, menurutnya sangat membantu terhadap kesehatan seseorang. "Dalam pengambilan darah ini juga berguna, karena kalau seseorang sudah pernah donor, kemudian rutin tiga bulan sekali semakin baik," sambung Ibu Denok sapaan akrabnya.

RMI NU Tegal

Sementara untuk prioritas pendonor, Ibu Denok menjelaskan akan dimulai dari masing-masing karyawan RSNU sendiri. Mereka akan didorong utnuk mendonorkan darahnya secara rutin tiga bulan sekali. Selanjutnya, para santri juga masyarakat di Kota Santri ini tak luput dari objek kegiatan bakti sosial ini.

"Objeknya saat ini masih memprioritaskan karyawan-karyawati RSNU ditambah dengan santri-santri pondok pesantren Jombang, kemarin yang kita kasih undangan sekitar 6 pondok pesantren," ujar dia.

Seperti halnya kemarin, Rabu (17/5), di runag Gus Dur lantai II RSNU, tampak sejumlah karyawan RSNU juga puluhan santri dari beberpa pondok pesantren di Jombang ikut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah ini. Dari jumlah pendonor yang diterima paniti kurang lebih dari 80 pendonor. Jumlah ini bisa saja bertambah sebab sebagian karyawan terus berdatangan ke lokasi donor dengan menyesuaikan jam kerjanya.

Dikatakan Ibu Denok, untuk menambah angka pendonor pada putaran selanjutnya, pihaknya akan meningkatkan pola komunikasi dan sosialisasi terhadap para karyawan RSNU, santri juga masyarakat di Jombang. "Ke depan, upaya yang akan kiita lakukan adalah kita akan sosialisasikan kepada karyawan supaya rutin melakukan pembersihan darahnya," pugkasnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal

RMI NU Tegal Ubudiyah, Sholawat, Kajian RMI NU Tegal

Jumat, 05 Januari 2018

Kader IPNU Ini Berdakwah Melalui Permainan Sulap

Kudus,RMI NU Tegal. Biasanya, sulap hanyalah permainan yang sekadar menjadi hiburan semata. Namun, sebetulnya sulap bisa sebagai media dakwah. Pandangan demikian disampaikan seorang kader Corp Brigade Pembangunan (CBP) IPNU Kudus Ahmad Minan yang mahir bermain sulap.

Kader IPNU Ini Berdakwah Melalui Permainan Sulap (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader IPNU Ini Berdakwah Melalui Permainan Sulap (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader IPNU Ini Berdakwah Melalui Permainan Sulap

Menurut Minan, beberapa jenis sulap banyak terdapat nilai-nilai filosofis ajaran agama. ? Ia mencontohkan permainan teh botol berubah menjadi air putih memiliki makna mensucikan hati seseorang dengan ke-tawadlu-an.

"Artinya, setiap hati seseorang orang tentu ada dosa yang diwarnai pikiran kotor sehingga dengan keyakinan dan ketawadlu-an yang sungguh-sungguh bisa berubah suci dan bersih kembali," ujarnya kepada RMI NU Tegal di Kantor IPNU Kudus, Sabtu (14/3).

RMI NU Tegal

Ditanya awal mula tertarik dunia sulap, pria asal Desa Hadipolo, Jekulo, Kudus ini mengaku mendapat inspirasi dari seorang teman sekolah dari Jepara yang ingin belajar permainan ini. Usai tamat sekolah di Madrasah Aliyah, Minan belajar bersama tetangganya Mbah Mahmud yang kebetulan pintar ilmu sulap.

"Kemudian saya kembangkan sendiri dengan berlatih otodidak selama tiga tahun. Alhamdulillah, sekarang ini sudah mengusai tidak kurang dari puluhan jenis permainan mulai sulap classic, mentalis, tradisional, dan fakir (seperti Limbat)," tuturnya.

RMI NU Tegal

Selama ini, Minan yang juga santri Pondok Pesantren al-Hanafiyah Jekulo ini sering mendapat undangan manggung untuk mengisi kegiatan sekolah, organisasi ataupun even di Kota Kudus dan luar kota seperti Jepara.?

Untuk menguji kemahirannya, ia juga pernah mencari keberuntungan mendaftar dalam acara The Master di sebuah stasiun televisi swasta.

"Meskipun gagal seleksi di program The Master, saya tetap semangat mengembangkan ketrampilan sulap. Karena keterampilan ini juga bisa untuk kepentingan dakwah," tandasnya. (Qomarul Adib/Fathoni)?

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Bahtsul Masail, Budaya, Ubudiyah RMI NU Tegal

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs RMI NU Tegal sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik RMI NU Tegal. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan RMI NU Tegal dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock