Tampilkan postingan dengan label Kajian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kajian. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Maret 2018

Aswaja, Islam yang Biasa-Biasa Saja

Depok, RMI NU Tegal. Seperti apakah Islam ahlusunnah wal jamaah (aswaja) itu? Demikian pertanyaan yang disampaikan oleh Katib Aam PBNU KH Malik Madany kepada para hadirin dalam forum pra munas dan konbes NU di Pesantren Al Hikam Depok, Sabtu (30/8).

Aswaja, Islam yang Biasa-Biasa Saja (Sumber Gambar : Nu Online)
Aswaja, Islam yang Biasa-Biasa Saja (Sumber Gambar : Nu Online)

Aswaja, Islam yang Biasa-Biasa Saja

Ia lalu menjelaskan bahwa aswaja adalah berislam yang wajar-wajar saja seperti yang dilakukan oleh Rasulullah. Dalam sebuah hadist dikisahkan para sahabat yang berdebat orang Islam yang paling baik seperti apa. Ada yang berpendapat, yang paling banyak puasanya, yang lainnya, yang shalat terus dan ada yang tidak mau menikah. Lalu ketika Rasulullah mendengar perkataan para sahabat tersebut, ia berkata “Demi Allah, aku orang yang paling takut pada Allah, aku puasa tetapi juga berbuka, aku shalat dan juga tidur dan aku juga kawin.”

Dalam sebuah hadist lain, Rasulullah juga menyampaikan pesan. “Barangsiapa tidak senang dengan sunnahku, maka bukan termasuk golonganku.”

RMI NU Tegal

“Karena itu, Islam yang benar adalah Islam yang menyeimbangkan kepentingan duniawi dan ukhrawi,” kata Malik Madany, yang juga pengajar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

RMI NU Tegal

Ia merasa prihatin dengan maraknya kelompok Islam ekstrim yang gampang sekali mengkafir-kafirkan golongan lain yang tidak masuk kelompoknya.

“Mereka seolah-olah seperti kepala dinas pengkaplingan surga yang sudah mendapatkan SK dari Allah yang beranggapan, siapa yang berhak masuk surga, hanya saya dan teman-teman.” ?

Karena itu, dalam munas dan konbes yang akan digelar pada 1 November mendatang, salah satu materinya adalah khilafah Islamiyah perspektif NU. (mukafi niam)?

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Kajian, Berita RMI NU Tegal

Kamis, 15 Februari 2018

LPBI NU Gelar "Trauma Healing" Bagi Korban Longsor Banjarnegara

Banjarnegara, RMI NU Tegal. Bencana longsor yang terjadi di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, beberapa bulan lalu tidak hanya menyebabkan kerugian harta benda tetapi juga berdampak secara immaterial kepada warga di daerah tersebut. Rasa trauma pun muncul dan menyebabkan dampak psikologis yang cukup berat. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh warga dewasa, namun juga anak-anak yang ada di sekitar lokasi bencana.

Bagi anak-anak yang mengalami trauma, tentunya sangat tidak baik untuk perkembangan jiwanya. Untuk itu dibutuhkan pendampingan sekaligus pemulihan agar anak-anak kembali merasakan kehidupan yang nyaman tanpa dibayang rasa ketakutan.?

LPBI NU Gelar Trauma Healing Bagi Korban Longsor Banjarnegara (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBI NU Gelar Trauma Healing Bagi Korban Longsor Banjarnegara (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBI NU Gelar "Trauma Healing" Bagi Korban Longsor Banjarnegara

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) bersinergi dengan Yayasan Bumi Hijau dan PCNU Banjarnegara menggelar kegiatan trauma healing bagi anak-anak yang terdampak bencana. Kegiatan tersebut bertujuan membantu pemulihan trauma anak-anak sehingga kondisi psikologisnya bisa pulih seperti semula.?

“Banyak anak-anak yang melihat langsung kejadian longsor, dan menyebabkan mereka dan keluarga mereka terdampak langsung oleh kejadian tersebut, sehingga kondisi kejiwaan mereka dikhawatirkan terganggu. Untuk itu terapi psikologi ini sangat penting sekali,” ujar M. Ali Yusuf, Ketua LPBI NU.

Lebih lanjut Ali Yusuf mengungkapkan, dengan adanya kegiatan trauma healing ini, diharapkan mampu meningkatkan imunitas psikologis, yakni kekebalan dalam diri korban bencana untuk tetap dapat bertahan pada tempat terjadinya bencana dan semangat dalam menjalani hidupnya kembali.

RMI NU Tegal

Kegiatan trauma healing ini berlangsung selama dua hari, Sabtu-Ahad, (21-22/5) di sekolah dan masjid Desa Clapar. Anak-anak yang mengikuti kegitatan ini berjumlah 50 orang. Adapun rangkaian kegiatan ini diantaranya; senam ceria, mendongeng, makanbersama, permainan, serta mewarnai dan cerita bergambar.?

Pembina Yayasan Bumi Hjiau, KH Abbas Muin mengatakan bencana alam tanah longsor seperti ini dapat mengakibatkan anak-anak mengalami trauma."Melalui trauma healing kami pulihkan kondisi psikisanak dengan permainan, medengarkan dongeng, menggambar dan bernyanyi," katanya di Banjarnegara, Ahad (22/5). Abbas Muin menambahkan, Yayasan Bumi Hijau mempunyai tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan kepada anak-anak yang mengalami hambatan perilaku. (Red-Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal

RMI NU Tegal Kajian RMI NU Tegal

Jumat, 02 Februari 2018

Kesan Warga Aceh Penerima Paket Bantuan PBNU

Aceh Besar, RMI NU Tegal. Sepuluh warga yang duduk di kursi paling depan segera berdiri begitu Yayah Ruchyati, pembawa acara penyerahan paket bantuan PBNU kepada warga terdampak gempa di Desa Mesjid Tuha, Meurudu, Pidie Jaya, mengumumkan bahwa Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirodj akan menyerahkan secara simbolis barang bantuan kepada mereka.

Tak lama kemudian, Kiai Said mulai menyerahkan paket tersebut. Wajah warga penerima pun tampak diwarnai keharuan. Ketika paket tersebut diserahkan Kiai Said kepada warga yang berdiri kedua dari kanan, air mata Asmawati (50 tahun) menetes, tapi kemudian berbinar lagi.

Kesan Warga Aceh Penerima Paket Bantuan PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Kesan Warga Aceh Penerima Paket Bantuan PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Kesan Warga Aceh Penerima Paket Bantuan PBNU

Disambutnya tangan Kiai Said dengan khidmat. Belum dilepas tangan itu, Asmawati segera berkata, “Terima kasih, Kiai. Saya suka menonton ceramah Kiai di Aswaja TV.” Kiai Said pun tersenyum. Dan kembali mengucap terima kasih. Dikatakannya juga harapan agar bantuan PBNU akan bermanfaat buat mereka.

Peristiwa tersebut terjadi Rabu ? (14/12) kemarin, saat rombongan PBNU mengunjungi pengungsi warga terdampak gempa Aceh. Kepada RMI NU Tegal seusai acara penyerahan bantuan, Aswamati bercerita bahwa kunjungan dan ceramah Kiai Said sangat baik.?

RMI NU Tegal

“Terima kasih kepada NU. Semoga NU lebih peduli lagi kepada warga masyarakat, terutama yang kena musibah,” kata Asmawati.

Perihal ceramah kiai-kiai NU di Aswaja TV, Asmawati menambahkan ia sangat menyukaimya. Selain ceramah Kiai Said yang sering diikuti Asmawati adalah ceramah almarhum Imam Besar Majsid Istiqlal, KH Ali Mustafa Yaqub dan Emha Ainun Najib. Bagi Asmawati, menonton ceramah kiai-kiai tersebut selain menambah keilmuan, juga mendamaikan dan menyejukkan jiwanya.?

Kunjungan Kiai Said dan rombongan PBNU ke lokasi pengungsian warga terdampak gempa Aceh memang mendapat sambutan positif. Ketua PCNU Pidie Jaya, Tengku Marzuki M Ali mengatakan, kunjungan Kiai Said adalah kehormatan bagi warga Aceh. Ia berharap kunjungan tersebut seharusnya diperlama.

“Silakan Kiai bermalam di Pidie ini, supaya merasakan bagaimana gempa,” kata Marzuki. Tak ayal ucapan tersebut mendapat respons berupa tawa hadirin yang berada di lokasi acara.?

RMI NU Tegal

Sampai beberapa hari lalu, gempa masih terasa di Pidie Aceh, terutama pada malam hari. Gempa terseebut hanya berskala ringan sehingga tidak menimbulkan bahaya atau kerusakan. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Kajian RMI NU Tegal

Rabu, 31 Januari 2018

Manula Saudi Miliki Rekor Haji 60 Kali

Jakarta, RMI NU Tegal. Seorang manula berusia 80 tahun, imam di Saudi telah menjalankan ibadah haji sebanyak 60 kali, yang bisa mencatatkan namanya dalam daftar the Guinness World Record book.

Manula Saudi Miliki Rekor Haji 60 Kali (Sumber Gambar : Nu Online)
Manula Saudi Miliki Rekor Haji 60 Kali (Sumber Gambar : Nu Online)

Manula Saudi Miliki Rekor Haji 60 Kali

“Tidak ada perbandingan antara haji saat ini dengan masa lalu ketika sarana dan prasarana masih kurang,” kata Sheikh Jabran Yahya Solaiman Al-Malki, kepada Saudi Gazette, Ahad, 13 October.

Bagi Malki, yang merupakan seorang imam di masjid Hiraz di Al-Dair, di propinsi Jazan, Barat Daya Saudi, layanan haji telah berubah banyak sejak ia pertama kali berhaji bersama ayahnya pada 1954.

RMI NU Tegal

Dia mengatakan, perjalanan dari Jazan ke Makkah memerlukan waktu dua minggu.

RMI NU Tegal

Al-Malki menambahkan waktu itu, tidak ada jalan beraspal, mobilnya tua dan penuh asap, tidak tersedia cukup air, makanan atau toiler di area tempat suci.?

"Jumlah jamaah haji sekitar 250.000,” katanya.

“Kami biasa tinggal di tenda…kami harus berjalan kaki yang jauh antara Mina, Arafat dan Muzdalifah.”

Ingatan pengalaman zaman susah tersebut tak akan dilupakannya. Dia sangat memuji pelayanan haji saat ini.

"Haji sekarang seperti piknik, terima kasih pada layanan baik yang disediakan pada para tamu Allah oleh pemerintah Saudi Arabia..,” katanya.

Al-Malki mengatakan, dia menjalankan ibadah haji untuk dirinya sendiri, menghajikan orang tua, saudara dan beberapa anaknya yang mati muda.

"Pada usia 80 tahun dengan 60 kali haji, imam tersebut dapat dicatatkan di rekor dunia,” kata koran tersebut. (onislam.net/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Kajian RMI NU Tegal

Rabu, 24 Januari 2018

Kiai Musthofa Aqil Kisahkan Perjumpaan Nabi dengan Kijang

Purbalingga, RMI NU Tegal. Dalam momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu lalu, Katib Syuriyah PBNU KH Musthofa Aqil Siroj bertutur kepada sekitar 5000 jamaah tentang kemuliaan akhlak dan kunci sukses dakwah Rasulullah.

Kiai Musthofa Aqil Kisahkan Perjumpaan Nabi dengan Kijang (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Musthofa Aqil Kisahkan Perjumpaan Nabi dengan Kijang (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Musthofa Aqil Kisahkan Perjumpaan Nabi dengan Kijang

“Kenapa maulid Nabi SAW selalu diperingati di mana-mana?” tanya pengasuh Pondok Pesantren Al Gadir Kempek, Cirebon, Jawa Barat, ini kepada hadirin yang memadati Kompleks  Pondok Pesantren Nurul Qur’an Desa Bukateja Kecamatan Bukateja, Purbalingga.

Karena Nabi Muhammad SAW sukes dalam berdakwah. Selama 23 tahun, Nabi Muhammad SAW mengemban risalah menyebarkan Islam ke seluruh dunia. “Padahal Kanjeng  Nabi sendirian, tidak punya tim sukses, baliho. Tapi beliau sukses berdakwah,” kata Kiai Musthofa

RMI NU Tegal

Ia menjelaskan, selain sebagai kekasih Allah (habibullah), Rasulullah memiliki peran sebagai penyebar rahmat bagi seluruh alam semesta (rahmatan lil alamin). Kedudukan spesial Nabi dengan Allah banyak disebutkan dalam al-Qur’an.

Dalam kesempatan itu juga KH Musthofa Aqil mengajak jamaah untuk meneladani akhlak Nabi. “Nabi Muhammad SAW tidak saja sayang kepada manusia namun juga kepada hewan. Ini sebagai bukti, beliau sebagai rahmatan lil alamin, rahmat bagi alam semesta,” lanjut Kiai Musthofa.

RMI NU Tegal

Ia lalu mengisahkan seorang laki-laki lewat di sisi Nabi Muhammad SAW dengan membawa seekor kijang hasil tangkapannya. Lalu Allah SWT yang berkuasa atas semua makhluk-Nya, telah menjadikan kijang itu berbicara kepada Nabi Muhammad SAW. Selepas Kijang itu mengucapkan salam, lalu sang kijang melanjutkan percakapannya.

“Wahai Pesuruh Allah, sesungguhnya aku mempunyai beberapa anak yang masih menyusu, dan sekarang aku sudah ditangkap sedangkan anak-anakku kelaparan,” kata kijang itu meminta belas kasihan.

Rasulullah SAW yang mampu mengerti bahasa kijang itu lantas berdialog dengan si kijang. “Apakah yang engkau harapkan dariku?” tanya Rasulullah SAW.

“Tolong perintahkan orang ini melepaskan aku supaya aku dapat menyusui anak-anakku dan sesudah itu aku akan kembali kemari,” janji kijang itu dengan sangat memohon.

"Bagaimana kalau engkau tidak kembali lagi ke sini?" tutur Rasululah SAW.

“Kalau aku tidak kembali kemari, nanti Allah SWT akan melaknatku sebagaimana ia melaknat orang yang tidak mengucapkan shalawat bagi engkau apabila disebut nama engkau di sisinya,” janji kijang itu.

Lalu Nabi Muhammad SAW pun bersabda kepada orang itu untuk melepaskan kijang itu buat sementara waktu.

Tanpa banyak berpikir lagi si pemburu memenuhi permintaan Rasulullah Saw. Setelah dilepas oleh si pemburu, kijang itu lari kencang meloncat-loncat kegirangan di padang pasir sambil terus berkata,”Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Anda adalah utusan Allah.”

“Demikianlah betapa kasih sayang Rasulullah SAW kepada sang Kijang menunjukan bahwa beliau sayang kepada hewan, apalagi kepada manusia. Sungguh Rasulullah SAW memberikan rahmat kepada alam semesta dan isinya,” terang KH Musthofa ‘Aqil yang juga menantu KH Maemoen Zubair, Sarang Rembang ini kepada jamaah mengakhiri pengajian Maulid SAW. (Aji Setiawan/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal AlaSantri, Kajian RMI NU Tegal

Selasa, 16 Januari 2018

Bantuan Darah Berkurang, RSNU Jombang Adakan Donor Darah Rutin

Jombang, RMI NU Tegal. Menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya, bantuan darah yang disalurkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jombangn seringkali mengalami penurunan setiap tahunnya. Mengantisipasi agar hal ini tidak terulang, Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) setempat bekerjasama dengan PMI dalam memberikan bantuan darah secara rutin.

Bantuan Darah Berkurang, RSNU Jombang Adakan Donor Darah Rutin (Sumber Gambar : Nu Online)
Bantuan Darah Berkurang, RSNU Jombang Adakan Donor Darah Rutin (Sumber Gambar : Nu Online)

Bantuan Darah Berkurang, RSNU Jombang Adakan Donor Darah Rutin

Denok Eko Yulistiawati Manajer Keperawatan RSNU mengungkapkan, beberapa tahun sebelumnya RSNU memang sudah rutin mengagendakan kegiatan bakti sosial seperti halnya donor darah. Namun kali ini dirinya akan lebih menggalakkan kegiatan donor tersebut dengan rentan waktu tiga bulan sekali.

"Ini (kegiatan donor darah, red) kita memang rencanakan setiap tahun, namun kami harapkan kegiatan ini tidak hanya satu tahun sekali tetapi rutin setiap tiga bulan sekali," katanya kepada RMI NU Tegal, Rabu (17/5) di lokasi donor darah.

Donor darah yang dilakukan rutin setiap tiga bulan sekali, menurutnya sangat membantu terhadap kesehatan seseorang. "Dalam pengambilan darah ini juga berguna, karena kalau seseorang sudah pernah donor, kemudian rutin tiga bulan sekali semakin baik," sambung Ibu Denok sapaan akrabnya.

RMI NU Tegal

Sementara untuk prioritas pendonor, Ibu Denok menjelaskan akan dimulai dari masing-masing karyawan RSNU sendiri. Mereka akan didorong utnuk mendonorkan darahnya secara rutin tiga bulan sekali. Selanjutnya, para santri juga masyarakat di Kota Santri ini tak luput dari objek kegiatan bakti sosial ini.

"Objeknya saat ini masih memprioritaskan karyawan-karyawati RSNU ditambah dengan santri-santri pondok pesantren Jombang, kemarin yang kita kasih undangan sekitar 6 pondok pesantren," ujar dia.

Seperti halnya kemarin, Rabu (17/5), di runag Gus Dur lantai II RSNU, tampak sejumlah karyawan RSNU juga puluhan santri dari beberpa pondok pesantren di Jombang ikut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah ini. Dari jumlah pendonor yang diterima paniti kurang lebih dari 80 pendonor. Jumlah ini bisa saja bertambah sebab sebagian karyawan terus berdatangan ke lokasi donor dengan menyesuaikan jam kerjanya.

Dikatakan Ibu Denok, untuk menambah angka pendonor pada putaran selanjutnya, pihaknya akan meningkatkan pola komunikasi dan sosialisasi terhadap para karyawan RSNU, santri juga masyarakat di Jombang. "Ke depan, upaya yang akan kiita lakukan adalah kita akan sosialisasikan kepada karyawan supaya rutin melakukan pembersihan darahnya," pugkasnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal

RMI NU Tegal Ubudiyah, Sholawat, Kajian RMI NU Tegal

Senin, 15 Januari 2018

Membahagiakan Santri dalam Dua Menit

Ketua PBNU, M. Imam Aziz menceritakan pengalamannya bertamu kepada seorang kiai. Di tengah kesibukannya menerima tamunya, sang kiai pamit.

"Sebentar, saya pamit keluar dulu ya," ujar sang tuan rumah pada para tamunya. Tentu para tamu mempersilakan tuan rumahnya pergi.

Membahagiakan Santri dalam Dua Menit (Sumber Gambar : Nu Online)
Membahagiakan Santri dalam Dua Menit (Sumber Gambar : Nu Online)

Membahagiakan Santri dalam Dua Menit

Tetapi, tak sampai tiga menit, sang tuan rumah masuk lagi ke ruang tamu, duduk kembali menghadapi para tamunya.?

RMI NU Tegal

"Kok sebentar, Kiai? Emang dari mana?" tanya salah seorang tamu yang kaget, tiba-tiba tuan rumah ada di hadapannye kembali.

"Membahagiakan santri?" jawab kiai pendek.

"Bagaimana caranya? Membahagiakan santri kok cuma dua menit?" tanya si tamu penasaran, pikirannya sudah ke mana-mana.

RMI NU Tegal

"Saya cuma bilang ke santri, Kang, ngijene libur ya.." jawab kiai enteng. Seisi ruang tamu tertawa. (Hamzah Sahal)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Kajian, IMNU, Olahraga RMI NU Tegal

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs RMI NU Tegal sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik RMI NU Tegal. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan RMI NU Tegal dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock