Tampilkan postingan dengan label Nahdlatul. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nahdlatul. Tampilkan semua postingan

Jumat, 16 Februari 2018

Tari Saman Meriahkan Pelantikan IPNU-IPPNU

Jakarta, RMI NU Tegal. Prosesi pelantikan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan dan Pimpinan Pusat Ikatan Palajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU) 2012-2015 berlangsung khidmat, Senin (18/3) malam. Perhelatan tersebut cukup semarak dengan pertunjukkan tari Saman.

Tarian adat dari suku Gayo di Aceh ini diperagakan oleh 11 santriwati Pondok Pesantren an-Nahdlah Depok Jawa Barat. Ketangkasan gerak dan nyanyian tradisional disambut tepuk tangan meriah dari ratusan tamu undangan yang memenuhi? Auditorium Langen Palikrama Kantor Pegadaian, Jalan Kramat Raya 162, Jakarta Pusat.

Tari Saman Meriahkan Pelantikan IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Tari Saman Meriahkan Pelantikan IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Tari Saman Meriahkan Pelantikan IPNU-IPPNU

Tari Saman di Aceh, menurut beberapa literatur, didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dalam sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Bali, 24 November 2011

RMI NU Tegal

Tari Saman dalam pelantikan ini disaksikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini, utusan? Kedutaan Besar Amerika Serikat, dan sejumlah mantan pengurus dan ketua umum IPNU dan IPPNU.

RMI NU Tegal

Dalam sambutannya, Kang Said menekankan perlunya berpijak pada jati diri bangsa. Masyarakat Indonesia harus merawat khasanah kebudayaannya termasuk menjaga persaudaraan kebangsaannya (ukhuwah wathaniyah).

Man laisa lahu ardl laisa lahu tarikh, man laisa lahu tarikh laisa lahu dzakirah. Barang siapa tidak memiliki tanah air maka ia tak punya sejarah. Barang siapa yang tak punya sejarah maka tak punya karakter,” katanya.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Tokoh, Khutbah, Nahdlatul RMI NU Tegal

Rabu, 14 Februari 2018

Harlah Ke-92 NU, Momentum PCNU Pringsewu Intensifkan Kaderisasi

Pringsewu, RMI NU Tegal. Pada tahun 2018 kali ini, Hari Lahir NU ke 92 yang jatuh pada Rabu (31/1) bersamaan dengan terjadinya fenomena alam Gerhana Bulan Total. Momen ini disambut antusias oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pringsewu dengan rencana menggelar kegiatan Harlah yang dibarengkan dengan Kegiatan Shalat Khusuful Qomar berjamaah di Komplek Gedung NU Pringsewu..

"Rangkaian kegiatan akan dimulai Shalat maghrib Berjamaah dilanjutkan dengan Shalat Khusuf (Gerhana Bulan) dan Khutbah Shalat Khusuf. Setelah itu kita lanjutkan dengan Shalat Isya Berjamaah, Istighotsah dan Mauidzatul Hasanah dari beberapa Ulama Kabupaten Pringsewu," demikian jelas Ketua Tanfidziyyah PCNU Pringsewu H. Taufiqurrahim, Rabu (24/1) malam saat mengadakan pertemuan persiapan kegiatan tersebut di Rumah Makan Abah Anwar Pringsewu.

Harlah Ke-92 NU, Momentum PCNU Pringsewu Intensifkan Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Harlah Ke-92 NU, Momentum PCNU Pringsewu Intensifkan Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Harlah Ke-92 NU, Momentum PCNU Pringsewu Intensifkan Kaderisasi

Dalam kegiatan Harlah lanjutnya juga akan diekspos program-program kegiatan yang akan dilakukan oleh PCNU Pringsewu  tahun 2018 kepada seluruh pengurus dan warga NU. Program-program tersebut jelasnya merupakan realisasi dari keputusan yang sudah diambil pada Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) PCNU Pringsewu.

"Diantara kegiatan yang pada tahun ini akan dimaksimalkan oleh PCNU Pringsewu adalah program kaderisasi dengan melaksanakan Diklat Kaderisasi yang direncanakan akan digelar pada April 2018 mendatang," jelas Pria yang akrab disapa Mas Taufik ini.

Terkait pengkaderan ini, Mas Taufik mengatakan bahwa ikhtiyar ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas kader-kader NU Pringsewu yang akan berkiprah mengurusi NU. Pengkaderan juga merupakan amanat AD/ART NU Bab XIII Pasal 39 ayat 4-7 yang menyebutkan bahwa syarat untuk menjadi pengurus NU harus sudah mengikuti pendidikan kader atau kaderisasi yang dibuktikan dengan sertifikat kader NU.

RMI NU Tegal

"Kita optimis nantinya akan bermunculan kader-kader NU yang akan meneruskan tongkat estafet kepengurusan Jamiyyah NU di Pringsewu melalui upaya-upaya yang terukur dan terstruktur melalui pengkaderan ini," katanya.

RMI NU Tegal

Apalagi diera teknologi dan informasi tanpa batas sekarang ini tambahnya, peningkatan kualitas pengurus menjadi sebuah keharusan. Saat ini menurutnya sudah terjadi perang ideologi baik terhadap radikalisme maupun sekularisme. Disamping matang organisasi, pengurus juga harus kuat secara ideologi dan peka terhadap perkembangan arus informasi khususnya faham-faham yang menyebarkan perpecahan.

"Kaderisasi menjadi jawaban atas fenomena ini. Dan PCNU Pringsewu akan mengintensifkannya pada tahun 2018 ini. Mohon doa dan dukungan agar program 2018 PCNU Pringsewu dapat berjalan sesuai dengan target dan membawa kemaslahatan," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Santri, Nahdlatul, Khutbah RMI NU Tegal

Jumat, 09 Februari 2018

Bangga Menjadi NU secara Substantif

Majalah Risalah Nahdlatul Ulama (NU) terbaru Edisi 63/Tahun X/1437 H/Agustus 2016 telah terbit. Salah satu media cetak NU yang digawangi oleh Faishal Helmy ini mengangkat topik utama Ayo Bangga Menjadi NU. Dengan latar sampul berwarna hitam dan logo NU yang terpampang gagah di dada seseorang, Majalah Risalah mengulik liputan utama tentang peluncuran Kartanu sebagai wujud bangga ber-NU.

Bangga memiliki sekaligus menjadi NU ini bukan tanpa alasan, karena NU selama ini mampu mewujudkan kehidupan harmonis di tengah keberagaman Indonesia. NU juga memiliki komitmen terhadap keutuhan bangsa dan negara sehingga jika ada orang maupun kelompok yang bertujuan memecah belah bangsa, NU bersama warga dan seluruh perangkat organisasinya selalu setia di garda terdepan membela NKRI.

Bangga menjadi NU secara substantif tersebut diamini oleh Pemimpin Redaksi Majalah Risalah Faishal Helmy dalam pengantar redaksinya. Menurutnya, keberkahan menjadi warga NU bukan hanya ketika seseorang hidup, tetapi juga setelah meninggal dunia. Sebab doa, tahlil, yasin, dan kiriman Al-Fatihah terus mengalir mengiringi kepergian seseorang ke alam baqa.

Bangga Menjadi NU secara Substantif (Sumber Gambar : Nu Online)
Bangga Menjadi NU secara Substantif (Sumber Gambar : Nu Online)

Bangga Menjadi NU secara Substantif

“Ketika hidup, warga NU akan mendapatkan pergaulan yang dirahmati. Sedangkan ketika wafat ia akan mendapat perhatian doa yang selalu dipanjatkan oleh warga NU. Bahkan ketika melewati kuburnya, warga NU akan menyampaikan salam dan mengrim Fatihah,” urai Helmy.

Terkait dengan kepemilikan Kartu Anggota NU (Kartanu) oleh warga NU, itu hanya salah satu langkah praktis bagi Jam’iyah agar data atau jumlah warga NU secara kuantitatif yang konon mencapai 91 juta jiwa lebih terdokumentasi dengan baik. Sehingga ketika ada yang bertanya tengang jumlah warga NU, para pengurus dapat menunjukkan data riil-nya.

PBNU telah meluncurkan Kartanu ini pada 27 Juni 2016 lalu di halaman Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat. Secara teknis, PBNU menggandeng Bank Mandiri untuk pengadaan sehingga kartu ini bukan hanya kartu statis, tetapi dinamis karena memiliki beragam manfaat yang dapat diperoleh warga NU.

RMI NU Tegal

Namun demikian, Kartanu hanya instrumen untuk merealisasikan jumlah warga NU. Tetapi melalui Kartanu ini, warga NU pada intinya diajak agar selalu berbangga menjadi NU seutuhnya. Bangga ini bisa diwujudkan melalui berbagai cara, kiprah, maupun prestasi dengan tetap berpegang teguh pada tali Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah seperti yang digariskan oleh para pendiri NU.

Seperti pada terbitan sebelumnya, Majalah Risalah masih konsisten dengan rubrik-rubrik ke-NU-an yang disajikan dengan segar agar masyarakat mendapatkan ilmu, wacana, dan informasi yang holistik. Pada terbitan baru ini, Risalah juga mengulas tentang perhelatan Rapat Pleno PBNU yang digelar di Pesantren Kempek Cirebon, Jawa Barat pada 23-25 Juli 2016 lalu. Agar pembaca dapat mengakses informasi Pleno dengan lengkap, Risalah secara khusus menyajikan hasil-hasil Rapat Pleno PBNU yang dihasilkan oleh Komisi Organisasi, Program, dan Rekomendasi Bahtsul Masail.

RMI NU Tegal

Selengkapnya, pembaca dapat mengakses seluruh informasi Majalah setebal 66 halaman ini dengan memilikinya. Ada banyak tulisan bergizi yang dapat dilahap antara lain: jihad NU melawan korupsi, kisah Mbah Hasyim Asy’ari yang tersaji di rubrik Nusiana, profil Ketua LTN PBNU Juri Ardiantoro yang kini terpilih menjadi Ketua KPU RI, tentang dinamika Kudeta di Turki, sajian tentang makam-makam keramat dan bersejarah yang ada di DKI Jakarta, serta tulisan-tulisan menarik lain. Selamat membaca! (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Nahdlatul, AlaSantri, Berita RMI NU Tegal

Minggu, 04 Februari 2018

Mahasiswa NU Deklarasikan KMNU UII

Yogyakarta, RMI NU Tegal. Mahasiswa berlatar belakang NU mendeklarasikan hadirnya Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Universitas Islam Indonesia (KMNU UII), Sabtu (8/11). Mereka berinisiatif membentuk KMNU UII untuk mengorganisir mahasiswa NU di kampus UII.

"Sebelum ini, kami belum terorganisir sehingga mahasiswa NU di sini terkesan tidak ada," kata mahasiswa FH UII Mazdan Maftukha yang terpilih sebagai Ketua KMNU UII.

Mahasiswa NU Deklarasikan KMNU UII (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa NU Deklarasikan KMNU UII (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa NU Deklarasikan KMNU UII

Pendirian KMNU UII ini berawal dari keinginan agar mahasiswa NU memiliki wadah yang terorganisir. Dengan wadah itu, mereka yang tersebar di sejumlah fakultas di UII dapat terlibat dalam gerakan dan kegiatan-kegiatan ke-NUan di UII.

RMI NU Tegal

Deklarasi berlangsung setelah ziarah ke makam Syekh Jumadil Kubro di Turgo dan KH Mufid Masud di Pandanaran. Dengan deklarasi tersebut, KMNU UII diharapkan ke depan menjadi wadah bagi para mahasiswa NU mengenalkan Islam yang ramah dan konsisten memperjuangkan nilai dan ajaran yang diwariskan kiai-kiai NU.

"Dengan penuh harapan, doa, motivasi juga semangat juang tinggi secara resmi dideklarasikannya KMNU UII. Semoga ini menjadi awal perjuangan yang baik di kampus para pejuang," ujar Mazdan.

RMI NU Tegal

Secara historis UII tidak dapat dipisahkan dengan NU. KH Wahid Hasyim sebagai salah satu bagian panitia Sembilan, merupakan salah satu pendiri Universitas Islam Indonesia. (Ahmad Faiz/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Nahdlatul Ulama, Nahdlatul, Kiai RMI NU Tegal

Selasa, 30 Januari 2018

Tiga Makna Hadits ‘Kemiskinan Dekat kepada Kekufuran’

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Na’im:

Tiga Makna Hadits ‘Kemiskinan Dekat kepada Kekufuran’ (Sumber Gambar : Nu Online)
Tiga Makna Hadits ‘Kemiskinan Dekat kepada Kekufuran’ (Sumber Gambar : Nu Online)

Tiga Makna Hadits ‘Kemiskinan Dekat kepada Kekufuran’

? ? ? ? ?

RMI NU Tegal

Artinya: “Kemiskinan itu dekat kepada kekufuran.”

Hadits tersebut setidaknya memiliki 3 makna sebagai berikut:

Pertama, orang-orang miskin harus selalu hati-hati atau waspada terhadap kemiskinannya. Hal ini disebabkan keadaannya yang serba kekurangan dapat menggodanya untuk melakukan kemaksiatan guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Dalam masyarakat, bisa saja terjadi seorang suami yang miskin melakukan perampokan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.?

RMI NU Tegal

Bisa pula terjadi, seorang ibu yang miskin karena tekanan ekonomi menjual diri demi menghidupi anak-anaknya. Demikian pula seorang pemuda yang miskin, bisa saja nekat melakukan pencurian karena didorong keinginannya untuk meniru gaya hidup teman-temannya yang anak orang kaya.

Ada banyak orang miskin yang karena ketidakberdayaannya secara ekonomi tidak pernah mengenal Tuhan. Mereka tidak pernah pergi ke masjid untuk shalat sebagaimana mereka tidak pernah berpuasa. Banyak orang seperti ini akhirnya berpindah ke agama lain karena adanya bantuan-bantuan ekonomi yang mampu menyejahterakan hidupnya.?

Mengingat beratnya godaan-godaan yang dialami orang-orang miskin, maka mereka harus pandai-pandai membentengi keimanannya dengan sabar dan syukur. Dengan sikap seperti ini orang-orang miskin akan bisa tangguh menghadapi godaan-godaan yang bisa menggoyahkan imannya.?

Jika untuk mencapai sabar dan syukur mereka tak mampu, maka mereka tidak memiliki pilihan lain kecuali harus bekerja keras mengatasi kemiskinannya. Mereka harus berjuang keras untuk bisa meningkatkan taraf hidupnya. Dengan kata lain, orang-orang miskin yang tak bisa sabar dan syukur harus berusaha menjadi orang yang berkecukupan guna melindungi imannya dari rongrongan-rongrongan yang bisa membuatnya kufur, dan bahkan bisa memurtadkannya.?

Namun bagi orang-orang miskin yang memang bisa sabar dan syukur, mereka boleh memilih hidup miskin atau sederhana dengan tetap melaksanakan kewajiban-kewajibannya, seperti mencukupi kebutuhan dasar keluarga yang terdiri dari kebutuhan akan pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan. Mereka harus tetap bisa hidup mandiri tanpa menggatungkan atau menjadi beban bagi orang lain. Mereka tidak boleh menggantungkan hidupnya kepada orang lain dengan meminta-minta.?

Kedua, sebagai peringatan kepada orang kaya-kaya bahwa kemiskinan yang dialami saudara-saudaranya yang miskin dapat mendorognya kepada kekufuran, baik kufur dalam arti murtad atau ingkar akan adanya Tuhan maupun kufur dalam arti ingkar terhadap perintah dan larangan Allah SWT.?

Dalam kaitan itulah maka orang-orang kaya diwajibkan mengeluarkan zakat dan disunnahkan memberikan sedekah kepada mereka yang miskin yang membutuhkan uluran tangan. Zakat dan sedekah ini memiliki fungsi sosial yang sangat penting, yakni memeratakan kesejahteraan sosial dan terjalinnya hubungan yang baik antara orang kaya dengan orang miskin.?

Hubungan baik seperti itu tentu saja sangat penting sebab bisa dibayangkan betapa mengerikannya jika orang-orang miskin setiap hari merencanakan dan melakukan pencurian atau perampokan kepada orang-orang kaya karena desakan ekonomi. Hal seperti ini bisa sangat meresahkan mereka yang kaya. Mereka akan selalu hidup dalam kecemasan karena tidak hanya harta mereka yang terancam tetapi juga jiwa mereka. Bukankah sering kita dengar perampokan disertai pembunuhan?

Dalam kaitan ini ada nasihat bijak yang berbunyi “Pagar mangkuk itu lebih baik daripada pagar berduri.” Maksudnya pendekatan sosial seringkali lebih efektif daripada pendekatan yang mengutamakan kekuatan fisik. Sekali lagi dalam kaitan inilah, Islam menekankan kepada orang kaya untuk senantiasa mengeluarkan zakat, baik zakat mal dan zakat fitrah, maupun sedekah yang diberikan kepada orang-orang miskin, baik mereka meminta maupun menahan diri untuk tidak memintanya.?

Ketiga, sebenarnya kemiskinan itu ada dua macam, yakni kemiskinan material dan kemiskinan spiritual. Yang dimaksud kemiskinan material adalah keadaan kurang atau miskin dari harta benda duniawi. Sedangkan yang dimaksud kemiskinan spiritual adalah kemiskinan yang tidak ada kaitannya dengan kekurangan harta benda duniawi, tetapi terkait dengan kurangnya akan iman atau jiwa. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya: “Kaya itu bukanlah lantaran banyak harta. Tetapi, kaya itu adalah kaya jiwa.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits di atas mengingatkan kepada kita bahwa orang yang kaya harta bisa saja ia sesugguhnya adalah orang miskin disebabkan karena lemahnya jiwa atau iman. Orang seperti ini disebut orang miskin spiritual. Miskin spiritual bisa sama bahayanya dengan miskin material. Tidak jarang kita jumpai beberapa orang kaya enggan mengeluarkan zakat dan sedekahnya karena jiwa atau hatinya memang miskin. Mereka sesungguhya telah kufur atau ingkar dari perintah Allah.?

Selain itu, tidak jarang kita jumpai beberapa orang kaya melakukan kecurangan dalam berbisnis atau setoran pajak demi mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Ini adalah keserakahan yang menunjukkan kemiskinan spiritual. Juga, tidak sedikit kita jumpai orang-orang yang secara material sudah kaya raya, tetapi mereka melakukan korupsi besar-besaran yang merugikan negara dan menyengsarakan rakyat. Orang-orang seperti itu sesungguhnya adalah orang-orang miskin. Mereka miskin bukan karena kekurangan harta benda duniawi tetapi kurangnya iman kepada Allah SWT.?

Dengan melihat fakta-fakta sosial di atas, hadits Rasulullah SAW sebagaimana disebutkan di awal sesungguhnya tidak hanya dimaksudkan untuk mengingatkan mereka orang-orang miskin material tetapi juga mereka yang miskin secara spiritual. Keduanya bisa kufur atau ingkar dari apa yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT. Tentu lebih berbahaya lagi ketika seseorang mengalami kemiskinan material sekaligus kemiskinan spiritual. Na’udzubillah min dzalik.

Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Nahdlatul, News RMI NU Tegal

Selasa, 23 Januari 2018

PWNU Aceh Silaturrahmi Dengan Gubernur Serambi Mekah

Banda Aceh, RMI NU Tegal. Rombongan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Aceh yang terdiri dari beberapa pengurus dan panitia Konferwil XIII NU Aceh, Jumat (10/4), mengadakan kunjungan silaturahmi dengan Gubernur Aceh H ? Zaini Abdullah. Pada kesempatan ini, pengurus NU mengundang gubernur untuk berkenan hadir memberikan sambutan pembukaan konferwil NU Aceh.

“Kami meminta Gubernur Aceh untuk bersedia membuka dan memberi arahan pada pembukaan Konferwil XIII NU Aceh pada 17 April 2015 di Asrama Haji Banda Aceh,” kata Ketua PWNU Aceh Tgk H Faisal Ali.

PWNU Aceh Silaturrahmi Dengan Gubernur Serambi Mekah (Sumber Gambar : Nu Online)
PWNU Aceh Silaturrahmi Dengan Gubernur Serambi Mekah (Sumber Gambar : Nu Online)

PWNU Aceh Silaturrahmi Dengan Gubernur Serambi Mekah

Menurut Tgk H Faisal Ali, Konferwil ? ini rencananya akan dihadiri Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi H Marwan Jafar, dan ditutup oleh Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri pada 19 April 2015 di tempat yang sama.

RMI NU Tegal

Rombongan ini memuat antara lain Kepala BPK Perwakilan Aceh Maman Abdurrachman, Tgk H Abdullah Basyah, Katib Syuriyah PWNU Tgk Asnawi M Amin, Sekretaris PWNU Aceh Tgk T Adli Almaddany, Wakil Rais Syuriyah PWNU Aceh Tgk Akmal ? Abzal. (Indra/Alhafiz k)

RMI NU Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Ubudiyah, Meme Islam, Nahdlatul RMI NU Tegal

Rabu, 17 Januari 2018

Kualitas Kaum Muda NU Harus Jadi Jihad Bersama

Jakarta, RMI NU Tegal. Sebagai seorang Nahdliyin tulen, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Abdurrahman Mas’ud, memiliki impian tersendiri bagi kaum muda NU. Peningkatan kapasitas dan kualitas SDM NU mutlak diperjuangkan.

Kualitas Kaum Muda NU Harus Jadi Jihad Bersama (Sumber Gambar : Nu Online)
Kualitas Kaum Muda NU Harus Jadi Jihad Bersama (Sumber Gambar : Nu Online)

Kualitas Kaum Muda NU Harus Jadi Jihad Bersama

Ia mendorong kaum muda NU agar sukses pendidikannya, baik yang diselenggarakan di lingkungan NU maupun via pendidikan umum. “Gelar dan kualitas harus menjadi jihad kita bersama,” ujar Mas’ud kepada RMI NU Tegal melalui telepon seluler, Selasa (31/1) malam.

Dorongan kepada kaum muda tersebut, lanjut Mas’ud, diwujudkan dalam sejumlah program berkelanjutan. Untuk kegiatan insidental, pihaknya telah menjajaki kerjasama dengan beberapa pihak, misalnya PCINU Kairo.

“Secara tidak langsung, ini bagian dari upaya peningkatan SDM tersebut. Minimal affirmative action terhadap upaya-upaya pengembangan mereka,” kata Guru Besar UIN Walisongo Semarang ini.

RMI NU Tegal

Mas’ud menambahkan, NU sebagai umat mayoritas di negeri ini tidak bisa dipungkiri. Namun, SDM NU yang berkualitas masih membutuhkan upaya kita bersama. Jamaah NU yang berkualitas dalam berbagai bidang merupakan indikator majunya bangsa ini.

“Kita merindukan dan mendoakan lahirnya generasi muda NU di negeri ini yang berada di garda terdepan dalam dunia akademis, birokrasi, legislatif, serta sentra-sentra yang memerlukan profesionalisme tinggi,” harapnya. ? ? ? ? ? ? ? ?

Bagi doktor jebolan UCLA Amerika ini, upaya meningkatkan kualitas SDM kaum muda tersebut salah satunya melalui pembinaan secara langsung di birokrasi, baik tenaga struktural maupun fungsional. “Kebetulan saya menangani peneliti dan widyaiswara atau pelatih. Saya bersyukur masih sempat berinteraksi sekaligus membimbing mahasiswa pascasarjana baik S2 maupun S3,” ungkapnya.

Menurut pria asal Kudus ini, ada dua kata kunci untuk pemuda NU kita sekarang dan ke depan, information and knowledge. Dengan Aswaja di dada setiap generasi muda NU, mereka harus tertantang penguasaan dua keywords tersebut.

“Sebagai contoh, putri kami yang baru kelas 3 aliyah di MAN IC nilai IELTS-nya sudah 7. Penguasaan Bahasa Jepang-nya juga terus ia tingkatkan karena ingin kuliah di negara tersebut dengan tetap bertekat menghafal Quran juga. Mohon doanya,” pungkas Mas’ud. (Musthofa Asrori/Fathoni)

RMI NU Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Santri, Nahdlatul, Meme Islam RMI NU Tegal

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs RMI NU Tegal sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik RMI NU Tegal. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan RMI NU Tegal dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock