Tampilkan postingan dengan label Ahlussunnah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ahlussunnah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Februari 2018

Pupuk Kebersamaan Lintas Agama, Gusdurian Bondowoso Putar Film

Bondowoso, RMI NU Tegal - Jaringan Gusdurian Kabupaten Bondowoso dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional mengadakan acara Nonton Bareng Film “Cahaya dari Timur” bersama pemuda lintas agama yang ada di Bondowoso, Jawa Timur.

Kegiatan yang dikemas dengan sederhana ini dilaksanakan di halaman Kampus Akedemi Komunitas Negeri Bondowoso (Akom) Kabupaten Bondowoso, Rabu (16/11) malam.

Pupuk Kebersamaan Lintas Agama, Gusdurian Bondowoso Putar Film (Sumber Gambar : Nu Online)
Pupuk Kebersamaan Lintas Agama, Gusdurian Bondowoso Putar Film (Sumber Gambar : Nu Online)

Pupuk Kebersamaan Lintas Agama, Gusdurian Bondowoso Putar Film

Koordinator Jaringan Gusdurian Bondowoso Daris Wibisono Setiawan mengatakan hari toleransi mulai diperingati oleh dunia pada tahun 1995. Menurutnya, malam itu adalah momentum untuk merajut kerukunan di tengah perbedaan.

RMI NU Tegal

“Gus Dur pernah bilang Keberagaman adalah bahasa keindahan Tuhan. Menolak keberagaman, memaksakan segala perbedaan, berarti tidak pernah mengakui eksistensi Tuhan,” tuturnya.

Kepala sekolah SMK NU Tenggarang ini berpendapat bahwa agama adalah wilayah pribadinya dengan Tuhan. Sementara hubungan sosial adalah hal lain. “Ketika saya keluar dari tempat ibadah, berarti kita duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, itulah ke indahan keberagaman," ucapnya di hadapan peserta yang sekaligus mewakili pihak Islam dalam pertemuan itu.

Sementara perwakilan Buddha, Hermawan, mengaku bersyukur Gusdurian mengajaknya berkumpul bersama komunitas lintas agama. Ini merupakan pertemuan pertama yang ia ikuti bersama Gusdurian.

RMI NU Tegal

"Saya harap kegiatan ini bisa di laksanakan setiap tahun mungkin kita bisa lebih kompak, lebih maju mudah-mudahan Gusdurian lebih jaya, lebih kompak , banyak teman-temannya untuk kepadulian," harapnya.

Sambutan juga datang dari agama lain secara bergiliran. Acara tersebut dihadiri para pemuda lintas komunitas dan agama, antara lain Kristen, Buddha, Mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Bondowoso, OSIS SMA NU Bondowoso, serta organisasi kepemudaan lainnya. (Ade Nurwahyudi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Ahlussunnah, Nahdlatul Ulama, Fragmen RMI NU Tegal

Rabu, 14 Februari 2018

Aksi Teroris Perancis Munculkan Islamophobia

Depok, RMI NU Tegal. Deputi Direktur International Conference of Islamic Scholars (ICIS) Arif Zamhari menyesakan aksi teroris di Perancis telah memunculkan kembali sikap islamphobia, ketakutan sebagian warga dunia terhadap Islam, meski perburuan terhadap pelaku teror di kantor majalah mingguan satir terkenal"Charlie Hebdo" yang menewaskan 12 orang itu telah berakhir.

Aksi Teroris Perancis Munculkan Islamophobia (Sumber Gambar : Nu Online)
Aksi Teroris Perancis Munculkan Islamophobia (Sumber Gambar : Nu Online)

Aksi Teroris Perancis Munculkan Islamophobia

Arif menegaskan, aksi tindakan tersebut bukan dari Islam dan ICIS  secara tegas mengecam aksi teroris itu. Namun, lanjutnya, masyarakat setempat mengira para pelaku adalah bagian dari perilaku umat  Islam. 

“Terbukti dengan serangan granat oleh kelompok setempat di sebuah masjid di Kota Le Mans, Perancis sehari setelah insiden penembakan Charlie Hebdo," terang menantu KH. Hasyim Muzadi ini, Ahad, (11/1).

RMI NU Tegal

Menurut Arif, proses kebijakan pemerintah Perancis terhadap umat Islam di negara tersebut masih menyisakan masalah. Untuk itu, tambahnya, perlu ada perbaikan dari pemerintah Perancis sendiri dalam memperlakukan umat Islam sehingga diskriminasi tidak terjadi. 

RMI NU Tegal

“Proses integrasi  umat Islam ke dalam sebuah kebijakan negara harus menjadi perhatian pemerintah Perancis,” tutur Doktor lulusan Australian National University (ANU) ini. (Aan Humaidi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Pendidikan, Ahlussunnah, Kajian Islam RMI NU Tegal

Sabtu, 10 Februari 2018

Unusia Kerjasama Bidang Pengadaan dengan Asosiasi Pengacara Pengadaan Indonesia

Jakarta, RMI NU Tegal. Fakultas Sosial dan Humaniora Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan Dewan Pengurus Nasional Asosiasi Pengacara Pengadaan Indonesia (APPI). Penandatanganan nota kesepahamahan itu dilakukan di Kampus A Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, Jalan Taman Amir Hamzah 5 Menteng, Jakarta, Rabu (4/10).

Unusia Kerjasama Bidang Pengadaan dengan Asosiasi Pengacara Pengadaan Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Unusia Kerjasama Bidang Pengadaan dengan Asosiasi Pengacara Pengadaan Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Unusia Kerjasama Bidang Pengadaan dengan Asosiasi Pengacara Pengadaan Indonesia

Nota kesepahaman tersebut berisi tentang pembinaan terhadap mahasiswa hukum Unusia supaya handal dalam bidang pengadaan. 

“Nantinya, kerjasama ini akan menciptakan para ahli bidang pengadaan,” kata Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora Unusia, Muhammad Afifi.

RMI NU Tegal

Nota kesepahaman tersebut akan dilaksanakan oleh program studi Ilmu Hukum karena adanya kesamaan bidang. 

Ketua Umum APPI, Sabela Gayo mengatakan para bupati/walikota di Indonesia banyak yang takut untuk melakukan pengadaan sehingga dana yang terserap minim, yang berpotensi menyebabkan terbengkalainya pembangunan.

“Hal itu bisa disadari karena minimnya orang-orang yang ahli dalam bidang pengadaan,” ujar Gayo.

RMI NU Tegal

Program Studi Ilmu Hukum berada dalam institusi Fakultas Sosial dan Humaniora. Dengan adanya nota kesepahaman yang ditandatangani ini kedepannya keduanya bisa bersinergi untuk memajukan pendidikan dan pembangunan bangsa. (Red. Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Syariah, Ahlussunnah, Tokoh RMI NU Tegal

Jumat, 09 Februari 2018

Pra-Konfercab, PCINU Yaman Diskusikan Manhaj Dakwah NU

Tarim, RMI NU Tegal

Sebagai dari acara pra-konferensi cabang (konfercab), Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yaman menggelar diskusi publik tentang metode dakwah NU dan sikap bijak dalam menghadai perbedaan.

Forum yang berlangsung di aula sakan Dakhili, Universitas al-Ahgaff Tarim, Yaman, Senin (16/1), ini menghadirkan dua narasumber, yakni Ustadz Thohirin Shodiq dengan tema ”Manhaj NU dalam Berdakwah” dan Ahmad Dimyathi dengan tema “Bijak Menyikapi Perbedaan.” Acara diikuti pelajar-pelajar Indonesia yang sedang menempuh studi di Yaman.

Pra-Konfercab, PCINU Yaman Diskusikan Manhaj Dakwah NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Pra-Konfercab, PCINU Yaman Diskusikan Manhaj Dakwah NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Pra-Konfercab, PCINU Yaman Diskusikan Manhaj Dakwah NU

Thohirin Shodiq memaparkan kontribusi NU dalam berdakwah dari segi manhaj yang ditempuhnya. Menurut mahasiswa asal Cirebon ini, NU sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial keagamaan selalu proakfif dalam berdakwah. Tak hanya di Indonesia, sentuhan dakwah NU juga menyebar ke dunia internasional.

RMI NU Tegal

Ia berpendapat, dalam menjalankan visi-misi dakwah, NU mengedepankan visi integralistik, sebuah konsep pendekatan kepada semua golongan. Untuk mencapai pada tujuan tersebut, NU menerapkan tiga macam pola keterpaduan; ukhuwah islamiyah (persaudaraan antar sesama Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan terkait ikatan kebangsaan & kenegaraan), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan terkait hubungan manusia secara universal). Sedangkan upaya perealisasian ketiga pendekatan tersebut tercermin dari sikapnya yang menjunjung tinggi sikap rahmatan lil ’alamin, tawasuth (moderat), tasamuh (toleransi), tawazun (keseimbangan), dan amar ma’ruf nahi mungkar.

RMI NU Tegal

”Dengan memegang metode bilmau’idhah walhasanah dan beberapa prinsip yang telah disebutkan, maka dakwah Nahdliyyin dengan mudah diterima dan berkembang di tanah air,” ujarnya.

Sementara Ahmad Dimyathi lebih menekankan adanya sikap yang bijak dalam menyikapi sebuah perbedaan. Lanjutnya, perbedaan merupakan sunnatullah yang tak bisa dilenyapkan dari kehidupan ini. Bahkan sudah ada sejak sebelum manusia ini dicipatakan.

Ia menjelaskan, dalam pengkategoriannya, perbedaan itu terbagi kepada perbedaan terpuji dan tercela. Perbedaan terpuji yang terjadi di tubuh umat Islam khususnya, merupakan salah satu keistimewaan syariat Islam. Karena dengan adanya perbedaan tersebut justru menunjukkan kekayaan khazanah syariat Islam yang fleksibel, lintas zaman dan tempat. ?

Sedangkan perbedaan yang harus diwanti-wanti adalah perbedaan tercela. Menurut mahasiswa semester VII itu, perbedaan tercela secara global terdapat pada; perbedaan dalam ushuluddin, perbedaan yang berdasarkan hawa nafsu dan pembangkangan, dan perbedaan di luar lingkup ijtihad.

Sementara itu, kebijakan yang harus dipegang dalam menanggapi perbedaan tercela itu bisa ditempuh dengan beberapa hal, di antaranya melakukan kroscek dan klarifikasi, menjelaskan titik kelemahan dan kebathilannya, melakukan nahi-munkar dengan mau’idhah hasanah, berdiskusi serta menjauhi kata-kata yang menyerang, dan yang terakhir adalah tidak serampangan menvonis kafir.

“Salah satu kebijakan dalam dalam mengambil sikap yaitu melakukan klarifikasi dan kroscek terlebih dahulu, sehingga dapat meminimalisir terjadinya permusuhan,” ujarnya.

Berlanjut ke sesi pertanyaan, salah satu audiens, M. Burhanuddin menyoal perihal sikap NU yang menurutnya terkesan tidak terlalu membela dalam aksi-aksi bela Al-Qur’an di Indonesia beberapa waktu lalu. Narasumber pertama, Thohirin menjelaskan bahwa ketidakikutsertakan NU dalam aksi tersebut bukan bermakna NU tidak mempunyai ghairah kepada Islam. Namun, sebagaimana diketahui, tidak semua pihak setuju dengan aksi tersebut.

Oleh karena itu, menurutnya, dalam hal ini pihak NU memilih jalan moderat (tawasuth). Selanjutnya PBNU juga tetap tidak tinggal diam. Bahkan ia terus berupaya dan berusaha menjalani pendekatan dengan beberapa pihak, termasuk pihak kepresidenan. Di sisi lain, juga tidak mencela atau mencaci pihak yang ikut aksi. Narasumber kedua, Ahmat Dimyathi, mengungkapkan pandangannya dalam menyikapi perbedaan tersebut harus dengan bijak, yaitu dengan tidak saling mencaci dan menyalahi.

Pertanyaan demi pertanyaan dilemparkan oleh audiens kepada dua narasumber tersebut hingga acara berakhir ketika azan dzuhur berkumandang. (Aidil Ridhwan/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Ahlussunnah RMI NU Tegal

Jumat, 26 Januari 2018

BMT NU Cabang Rubaru Dilaunching

Sumenep, RMI NU Tegal 

Baitul Mal wat Tamwil NU Cabang Rubaru resmi dilaunching dan pegawainya resmi dilantik oleh Manager BMT NU Gapura Masyudi di KecamatanRubaru, Selasa (30/5) malam. Ada lima orang yang diangkat sebagai pegawai BMT NU Cabang Rubaru.

Usai pelantikan dilakukan pengguntingan pita sebagai tanda resmi telah dibukanya aktivitas BMT NU Cabang Rubaru. Pengguntingan pita dilakukan secara bersama oleh Ketua PCNU Sumenep H A. Pandji Taufiq, Manager BMT NU Gapura Masyudi dan Rais Syuriyah MWN NU Rubaru KH Madani. 

BMT NU Cabang Rubaru Dilaunching (Sumber Gambar : Nu Online)
BMT NU Cabang Rubaru Dilaunching (Sumber Gambar : Nu Online)

BMT NU Cabang Rubaru Dilaunching

Bantuan untuk siswa

RMI NU Tegal

Pada kesempatan tersebut juga diberikan bantuan kepada 10 siswa berprestasi di Kecamatan Rubaru.Siswa yang mendapatkan bantuan Muhammad Naufal, SaifulBahri, M Sufyan, Fahrul Rozi, Aflahah, Qudsiyah, Muliatul Hasanah, Moh. Abdullah, dan dua siswa lainnya.

RMI NU Tegal

Selain memberikan hadiah kepada siswa berprestasi, BMT NU Gapura juga memberikan rekening tabungan dengan simpanan sebesar 100 ribu rupiah kepada siswa yatim dan miskin.

Usai menerima rekening tabungan, Rifah (11), mengaku sangat bangga dan senang.Ia berjanji akan menyisihkan uang jajan sekolahnya untuk ditabung menambah tabungan yang diberikan BMT NU Gapura.

“Ke sekolah tiap hari 1000 tapi ada sisanya.Ke belakang sisa jajan akan ditabung,”ungkapnya pada RMI NU Tegal, saat ditemui di sela-sela acara.

Masyhudi dalam sambutannya menjelaskan, untuk menabung di BMT minimal 500 rupiah.

Bantuan Sepeda Motor

Bersamaan dengan acara launching tersebut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Abdul Hamid Ali Munir menyerahkan bantuan sepada motor kepada Majelis Wakil Cabang NU Rubaru.

Pemberikan sepeda motor tersebut diterima langsung Ketua MWC NU Rubaru KH Ali Murtadlo dengan disaksikan puluhan undangan yang menghadiri iacara launching BMT NU Rubaru.

Seusai menerima penyerahan sepeda motor, KH Ali Murtadlo mengaku sangat bangga dan senang dan sekaligus berterima kasih kepada politis idari dapil IV yang meliputi kecamatan rubaru. “Saya malam ini sangat bangga dan bersyukur,” katanya.

Usai penyerahan, Ali Munir mengatakan, hal itu sebagai wujud kebanggaan sebagai warga NU yang telah berhasil menduduki kursi dewan.“Itu terima kasih saya pada MWC NU Rubaru,” ungkapnya.

Selain memberikan bantuan sepeda motor, ia menabung di BMT NU Cabang Rubaru yang baru di launching dengan simpanan lima juta rupiah.

Sepeda motor yang diberikan jenis motor Revo keluaran 2011 dengan warna hitam. 

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: M Kamil Akhyari

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Ahlussunnah, RMI NU RMI NU Tegal

Jumat, 29 Desember 2017

PCNU Kudus Agendakan Konfercab

Kudus, RMI NU Tegal. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kudus mengagedakan konferensi cabang (Konfercab) bulan Desember 2013 mendatang. Keputusan ini diambil dalam rapat koordinasi PCNU sekaligus Halal Bihalal pada acara Lailatul Ijtima di kantor NU Jl Pramuka 20 Kudus, Selasa malam (27/8).

PCNU Kudus Agendakan Konfercab (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Kudus Agendakan Konfercab (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Kudus Agendakan Konfercab

Ketua PCNU KH Chusnan Ms mengatakan masa periode kepengurusannya akan berakhir pada Oktober 2013 ini sehingga harus merencanakan pelaksanaan konferensi. Tetapi pada bulan itu pihaknya menunaikan ibadah haji, konferensi tidak bisa tepat waktu bulan tersebut melainkan diundur dua bulan tepatnya akhir tahun ini.

“Karena bulan Oktober saya masih di tanah suci, jadi konferensi kita laksanakan bulan Desember supaya persiapannya bisa lebih matang segalanya,” katanya saat memimpin koordinasi pengurus tersebut.

RMI NU Tegal

Ia mengajak semua jajaran kepengurusan NU dan badan otonom di semua tingkatan untuk merampungkan semua program-program yang telah direncanakan. Diantaranya, program pengadaan papan nama NU dan banom segera bisa direalisasikan pada akhir tahun ini.

RMI NU Tegal

“Kami melihat banyak Pengurus Ranting NU dan banomnya belum memiliki papan nama. Oleh karenanya kami mohon akhir tahun ini papan nama sudah terpasang semua,” tandas KH Chusnan.

Di depan pengurus, lajnah, lembaga dan badan otonom serta MWCNU se-Kudus, KH Chusnan mendorong supaya selalu menumbuhkan semangat berjam’iyyah Nahdlatul Ulama.

“Disamping itu, pengurus diharapkan selalu mendukung dan berpartisipasi aktif terhadap program-program yang digalakkan oleh PCNU Kudus,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, ditetapkan juga wakil ketua H Hadziq ZU sebagai pelaksana tugas PCNU Kudus menggantikan KH Chusnan selama menunaikan ibadah haji yang rencananya berangkat 27 September bersama rombongan KBIHNU.

Hadir juga dalam acara Lailatul Ijtima Rais Syuriyah PCNU KH Ulil Albab Arwani yang menyampaikan hikmah Halal Bihalal.

Redaktur     : Mukafi Niam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal PonPes, Ahlussunnah RMI NU Tegal

Rabu, 27 Desember 2017

Cara MI Ma’arif Kenalkan NU pada Anak

Karanganyar, RMI NU Tegal. Dalam rangka mengenalkan tokoh pendiri Nahdlatul Ulama kepada siswa, guru Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif NU Nurul Hikmah Desa Pojok Kecamatan Mojogedang Kab. Karanganyar mengajak siswanya untuk mewarnai foto logo NU dan gambar Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari.

“Dengan mewarnai, kami ingin para siswa MI Ma’arif ini mengetahui pendiri NU, kemudian mengenalnya dan bisa meneladani sikap dan juga sifat tokoh pergerakan islam tersebut secara baik dan benar,” ujar Ririn salah satu guru MI Ma’arif, Sabtu (4/1).

Cara MI Ma’arif Kenalkan NU pada Anak (Sumber Gambar : Nu Online)
Cara MI Ma’arif Kenalkan NU pada Anak (Sumber Gambar : Nu Online)

Cara MI Ma’arif Kenalkan NU pada Anak

Lebih lanjut Ia menuturkan bahwa salah satu mata pelajaran favorit siswa MI adalah kesenian, namun sangat disayangkan jika tiap pertemuan siswa selalu menggambar atau mewarnai pemandangan tanpa memasukkan unsur pengetahuan lain di mata pelajaran favorit mereka itu.

RMI NU Tegal

Sehingga mewarnai merupakan langkah awal, sedangkan langkah selanjutnya yaitu dengan membaca riwayat Kiai Hasyim, dan membuat puisi.” Setelah mewarnai, kami hubungkan dengan materi Bahasa Indonesia yaitu membaca serta menceritakan kembali, baru setelah itu lanjut ke materi membuat puisi berdasarkan gambar,” imbuhnya.

RMI NU Tegal

Mengenai boleh tidaknya mewarnai foto pendiri NU ini, Ririn berpegang dari perkataan Mbah Kiai Muchith Muzadi yang didengar langsung oleh suaminya saat menjadi panitia PKPNU Malang Raya, dimana Mbah Muchith membolehkan bahkan menganjurkan agar siswa dikenalkan tokoh NU salah satunya dengan mewarnai.

Ia berharap dengan pembelajaran ini, tumbuh dalam diri siswa akan sosok figur yang bisa dijadikan teladan. (Ahmad Rosyidi/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Ahlussunnah, Hikmah, Berita RMI NU Tegal

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs RMI NU Tegal sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik RMI NU Tegal. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan RMI NU Tegal dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock