Tampilkan postingan dengan label Quote. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Quote. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Februari 2018

Liga Santri Nusantara 2016 Resmi Dibuka di Balikpapan

Balikpapan, RMI NU Tegal. Liga Santri Nusantara (LSN) Piala Menpora Sepakbola U 18 tahun 2016 secara resmi dimulai di Stadion Persiba Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (19/8) sore. Pembukaan turnamen nasional ini ditandai dengan pemukulan lima beduk diiringi lantunan lagu resmi Gerakan Nasional Ayo Mondok.

Prosesi pemukulan beduk dilakukan secara bersama-sama oleh Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua Pengurus Pusat Rabithah Maahid Islamiyah NU (RMINU) KH Abdul Ghaffar Rozin, Panglima Kostrad Letnan Jendral Edy Rahmayadi, Pangdam 6 Mulawarman, Ketua Panpel Region I Kaltim Abdulloh.

Kiai Said dalam kata sambutan memotivasi para santri untuk menjadi orang yang maju dalam segala hal, termasuk di bidang olahraga. Ia berharap kelak ada santri yang menjadi bintang sepakbola nasional.?

Liga Santri Nusantara 2016 Resmi Dibuka di Balikpapan (Sumber Gambar : Nu Online)
Liga Santri Nusantara 2016 Resmi Dibuka di Balikpapan (Sumber Gambar : Nu Online)

Liga Santri Nusantara 2016 Resmi Dibuka di Balikpapan

"Kita tunjukkan bahwa santri serba bisa," ujarnya disambut gemuruh tepuk tangan yang datang dari berbagai daerah. Mayoritas dari mereka adalah para santri.

Acara pembukaan berlanjut dengan pertandingan eksebisi antara Tim PON Kaltim berhadapan dengan PON Jabar. Di stadion yang berada di Jalan Perikesit, Kompleks Perumahan Pertamina itu juga berlangsung kick off ? LSN 2016 yang mempertemukan Pondok Pesantren Naam Darussalam Balikpapan dan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Samarinda. Masing-masing berasal dari Region Kalimantan I yang meliputi Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

RMI NU Tegal

Meski pembukaan resmi secara nasional diselenggarakan hari ini, kick off sudah berlangsung di sejumlah region seperti Nusa Tenggara Barat dan DKI Jakarta.

Sampai berita ini ditulis, prosesi pembukaan hanya ditandai dengan pemukulan beduk. Sementara kick off yang sedianya dilaksanakan secara simbolis oleh Menpora Imam Nahrawi urung dilakukan lantaran gangguan kesehatan. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Internasional, Quote RMI NU Tegal

RMI NU Tegal

Jumat, 09 Februari 2018

NU Bakung Santuni Yatim 2 Juta Per Anak

Blitar, RMI NU Tegal. Yayasan Budi Luhur Sejati milik Ranting NU Bakung Udanawu, Blitar, Jawa Timur menyantuni anak-anak yatim piatu Rp 2 juta, buku tulis, dan pakaian. Santunan diiringi nyanyian syair? Abu Nawas....

Duh pengeran kulo sanes ahli suwargo. Namung kulo mbeten kiat panas genine neroko...."

NU Bakung Santuni Yatim 2 Juta Per Anak (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Bakung Santuni Yatim 2 Juta Per Anak (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Bakung Santuni Yatim 2 Juta Per Anak

Ketua Yayasan Budi Luhur Sejati M. Juremi mengatakan, tahun ini jumlah NU menyantuni 36 anak. Masing-masing anak dapat Rp 2 juta, paket buku dan baju.

RMI NU Tegal

“Uang didapat dari para donatur dan hasil komplongan saat Pawai Ta’aruf? lalu. Semua bisa terkumpul Rp 72 juta dan bisa dibagi masing-masing anak Rp 2 Juta tadi,’’ katanya di sela santunan pada Selasa malam (18/10) di halaman MTs Ma’arif Udanawu, Blitar.

Ia mengapresiasi masyarakat Desa Bakung dan sekitarnya, khususnya warga nahdliyin dan nahdliyat yang berpartisipasi aktif dalam menundukung santunan tahun ini.

”Dukungan masyarakat? sangat besar, khususnya warga NU. Untuk itu, kami sampaikan terima kasih,’’ katanya.

RMI NU Tegal

Ia jelaskan, dari tahun ke tahun jumlah santunan terus meningkat. Dalam santunan kali keempat ini baik dana santunan dan yang disantuni bertambah. Tahun 2015 lalu ada 30 anak dan tahun 2016 ada 36 anak.

“Hingga kini NU belum memiliki panti. Insyaallah kita menargetkan tahun 2017, NU Bakung Udanawu sudah punya panti asuhan,’’ tandasnya.

Ikut hadir pada santunan itu, Ketua PCNU Kabupaten Blitar KH Masdain Rifai Ahyat. Rais Syuriyah MWCNU UdanawuKH Abdul Muhid, KH Syaikuddin Rohman dan seluruh pimpinan banom dan lembaga? NU.

Pada kesempatan itu ditampilkan juga Qori’Nasional Ustadz Moh. Basthomi dan grup rebana dari Pesantren Al-Ma’arif? Udanawu Blitar.

Sebelumnya, dibagikan tropi juara para pemenang lomba pawai ta’ruf yang diselenggarakan beberapa hari lalu. (imam kusnin ahmad/abdullah alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Quote RMI NU Tegal

Senin, 05 Februari 2018

Amankan Natal, Banser Contohkan Umat Saling Hormat

Bantul, RMI NU Tegal. Sebanyak 250 personil Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan diturunkan untuk membantu pengamanan perayaan Natal.

Amankan Natal, Banser Contohkan Umat Saling Hormat (Sumber Gambar : Nu Online)
Amankan Natal, Banser Contohkan Umat Saling Hormat (Sumber Gambar : Nu Online)

Amankan Natal, Banser Contohkan Umat Saling Hormat

"Ratusan personel tersebut akan disiagakan di sejumlah gereja besar di Bantul, ada yang 50 personel, ada juga yang 15 personel di masing-masing gereja," kata Komandan Banser Bantul Muhammad Khozin, kepada RMI NU Tegal, Senin (23/12).

Menurutnya, keikutsertaan Banser ini sebagai wujud toleransi antarumat beragama. “Semata-mata sebagai bentuk solidaritas antarumat beragama dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.

RMI NU Tegal

Khozin mengatakan, organisasi pemuda NU melakukan hal itu ingin mencontohkan bahwa perbedaan keyakinan justru harus mendorong umat untuk saling menghormati.

RMI NU Tegal

Lebih jauh ia menjelaskan, di Bantul memang terdapat sejumlah kelompok gerakan radikalisme agama, sehingga perlu diantisipasi gerakan yang dikuawatirkan mengganggu kelancaran umat beribadah. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Quote, Habib, Warta RMI NU Tegal

Jumat, 02 Februari 2018

Ini Air Mata Buaya dan Penyesalan Palsu Menurut Ibnu Athaillah

Penyesalan dan rasa sedih atas sekian banyak amal ibadah dan kesempatan berbuat baik yang terlewat seharusnya dibarengi dengan upaya pembenahan diri ke depan dan pemanfaatan kesempatan semaksimal mungkin. Tanpa ada upaya untuk mengejar ketertinggalan, penyesalan dan rasa sedih itu hanya tinggal omong kosong belaka sebagai disebut oleh Syekh Ibnu Athaillah dalam hikmah berikut ini.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Ini Air Mata Buaya dan Penyesalan Palsu Menurut Ibnu Athaillah (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Air Mata Buaya dan Penyesalan Palsu Menurut Ibnu Athaillah (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Air Mata Buaya dan Penyesalan Palsu Menurut Ibnu Athaillah

Artinya, “Kesedihan atas ketertinggalan kebaikan tanpa disertai gerakan perbaikan adalah salah satu tanda terpedaya.”

RMI NU Tegal

Penyesalan atas masa lalu seharusnya disusul dengan bukti konkret pemanfaatan kesempatan berbuat baik. Penyesalan dan kesedihan tanpa aktivitas konkret ke depan hanya tinggal menjadi air mata kepalsuan dan semu belaka. Hal ini disebut oleh Syekh Syaqawi dalam hikmah berikut ini.

RMI NU Tegal

? ? ? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? (? ? ? ?) ? ? (? ? ?) ? ? ? ? ? ? ?.

Artinya, “(Kesedihan atas ketertinggalan kebaikan) ketiadaan ibadah saat ini (tanpa disertai gerakan perbaikan) di masa mendatang (adalah salah satu tanda terpedaya) ratapan atas sesuatu yang semu,” (Lihat Syekh Syarqawi, Syarhul Hikam, Semarang, Maktabah Al-Munawwir, tanpa catatan tahun, juz I, halaman 62-63).

Syekh Ibnu Abbad menyatakan bahwa banyak sekali air mata semu dan penyesalan palsu tak membuahkan apa-apa sehingga penyesalan dan rasa sedih itu hanya tinggal sia-sia. Syekh Ibnu Abbad juga memotivasi mereka yang bergerak bangkit mengejar ketertinggalan dalam beribadah. Mereka dapat memangkas waktu tempuh jauh lebih cepat dibanding mereka yang tidak bersedih.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?... ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ?...? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?...

Artinya, “Ini adalah kesedihan palsu yang dibarengi dengan tangisan dusta sebagai dikatakan, ‘Berapa banyak bola mata mengalirkan airnya dan hati yang keras sementara mereka merasa aman dari ujian Allah SWT yang tersembunyi di mana Allah mencegah hal yang bermanfaat untuk mereka dan menganugerahkan kesedihan dan tangis, suatu hal yang memperdaya kepada mereka...’

Syekh Abu Ali Ad-Daqqaq mengatakan, ‘Orang yang bersedih dalam sebulan dapat menempuh perjalanan menuju Allah sejauh sekian tahun waktu tempuh mereka yang tidak bersedih.’ Di dalam hadits Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah mencintai orang dengan hati bersedih...’ Rasulullah SAW sendiri adalah orang yang terus menerus bersedih, dan selalu berpikir,” (Lihat Syekh Ibnu Abbad, Syarhul Hikam, Semarang, Maktabah Al-Munawwir, tanpa catatan tahun, juz I, halaman 63).

Hikmah ini memotivasi mereka yang telah kehilangan kesempatan beribadah dan berbuat baik untuk membenahi diri di masa depan. Tetapi hikmah ini juga mengecam mereka yang hanya meratapi dan menyesali kelalaiannya tanpa disusul dengan pembenahan diri. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Quote, Habib, Nusantara RMI NU Tegal

Kamis, 01 Februari 2018

Kampus Al-Khoziny Buduran Bangun Kampus II

Sidoarjo, RMI NU Tegal. Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah meletakkan batu pertama pembangunan kampus II IAI Al-Khoziny di jalan KHR Abbas II/7 Buduran, Sidoarjo, Rabu (18/3). Pihak kampus berencana mendirikan sepenuhnya bangunan di atas lahan seluas 80 x 50 meter.

Kampus Al-Khoziny Buduran Bangun Kampus II (Sumber Gambar : Nu Online)
Kampus Al-Khoziny Buduran Bangun Kampus II (Sumber Gambar : Nu Online)

Kampus Al-Khoziny Buduran Bangun Kampus II

Rektor Institut Agama Islam Al-Khoziny DR KH Asep Syaifudin Chalim mengatakan, beberapa bulan lalu nama STAI sudah berubah menjadi institut.

Awalnya IAI Al-Khoziny hanya memiliki dua jurusan, Tarbiyah dan Ahwal Al-Syakhshiyah. Kini STAI Al-Khoziny berubah status menjadi institut. Kampus ini sementara memiliki tiga fakultas untuk S1 dan dua fakultas untuk S2.

RMI NU Tegal

“Setelah status kampus berubah, Allah memberikan kemudahan bagi kami untuk membangun kampus II. Padahal pekan lalu kami baru melunasi tanah ini. Sekarang alhamdulillah pembangunan sudah dimulai. Semoga barokah juga melimpah bagi pemilik tanah sebelumnya," kata Kiai Asep.

RMI NU Tegal

Pihak kampus akan membuat 66 ruangan dari pembangunan gedung ini. Dengan bangunan 4 lantai, pihak kampus juga mengalokasikan ruang untuk 8 perkantoran.

Bangunan setelah jadi nanti berbentuk O sehingga ada ruangan yang bisa digunakan untuk kepentingan wisuda dengan kapasitas 3.000 hadirin.

“Mari kita berdoa semoga pembangunan ini terlaksana atas doa ulama sekalian," kata Ketua Umum PP Persatuan Guru NU (Pergunu). (Moh Kholidun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Quote RMI NU Tegal

Minggu, 28 Januari 2018

Upaya KPK Berantas DI/TII

Sejarah mencatat, ada sejumlah kelompok yang tidak menyetujui berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pasca resmi dideklarasikan pada 17 Agustus 1945. Gerakan subversif mereka lakukan, makar dan kudeta terhadap pemerintahan RI yang didukung mayoritas rakyat Indonesia menjadi tujuan.

Kelompok-kelompok tersebut adalah Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) prakarsa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu digerakkan oleh Dipo Nusantara Aidit, Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang didirikan oleh Letkol Achmad Husein, Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang dimotori oleh Lektol Venjte Sumual, Kolonel D.J. Somba, dan Mayor Eddy Gagola.

Sekilas dilihat, upaya bughot (memberontak) sebagian besar dimotori oleh tentara yang sudah merasa tidak sejalan dengan visi pemerintahan yang ada dengan kecenderungan politik kekuasaaan yang tinggi. Di beberapa literatur sejarah menyebutkan, proklamasi kemerdekaan RI dibarengi gerakan hijrah pasukan, baik dari tentara nasional, Hizbullah dan Sabilillah dari kawasan jajahan Belanda ke kawasan RI.

Upaya KPK Berantas DI/TII (Sumber Gambar : Nu Online)
Upaya KPK Berantas DI/TII (Sumber Gambar : Nu Online)

Upaya KPK Berantas DI/TII

Gerakan pembersihan dalam bentuk hijrah tersebut menyisakan beberapa tentara. Sisa-sisa laskar tentara tersebut selanjutnya diorganisir secara perorangan, misal di Jawa Barat oleh Kartosoewirjo untuk melakukan perlawanan terakhir.

Dijelaskan oleh Abdul Mun’im DZ dalam Runtuhnya Gerakan Subversif di Indonesia (2014), sejumlah tentara yang tertinggal di Jawa Barat tersebut diorganisir kemudian dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII). 

Setelah itu mereka merancang Negara Islam Indonesia (NII) yang kemudian pada 10 Februari 1948 dan pada 25 Agustus 1948 dikeluarkan maklumat Pemerintah Islam Indonesia yang menandai berdirinya Negara Islam menggantikan Republik Indonesia yang dianggap kafir dan komunis. 

RMI NU Tegal

Kondisi keamanan nasional seketika kacau apalagi PKI merespon DI/TII yang menganggap bahwa Indonesia merupakan negara komunis dengan menggelorakan perlawanan dengan mengadakan pemberontakan di Madiun pada 18 September 1948. Jika DI/TII ingin mendirikan Negara Islam, PKI berupaya menegakkan Negara Soviet Indonesia.

RMI NU Tegal

Penghianatan yang dilakukan oleh DI/TII dan PKI ini mendorong NU sebagai satu-satunya organisasi yang loyal terhadap NKRI untuk segera mengangkat Soekarno sebagai waliyyul amri yang sah sehingga diharapkan bisa menyingkirkan semua yang memberontak dan memusuhi negara.

Sikap NU dan pesantren yan tegas terhadap aksi pemberontakan menyebabkan mereka dimusuhi oleh DI/TII. Beberapa perangkat dakwah NU menjadi sasaran teror. Pesantren, masjid, madrasah NU dibakar, bahkan beberapa kiai diculik dan harta benda dirampas dengan tidak berperikemanusiaan. Bahkan salah satu kiai NU, KH Idham Chalid menjadi sasaran pembunuhan.

Pembentukan KPK

Terhadap gerakan-gerakan subversif ini, para kiai tidak tinggal diam begitu saja. Mereka tidak mau bangsa dan negara yang telah dibangun atas dasar konsensus (kesepakatan) kebangsaan menjadi hancur hanya karena kepentingan kelompok tertentu yang a historis. Aksi gerombolan DI/TII bukannya menguntungkan umat Islam tetapi malah menimbulkan malah petaka bagi Muslim itu sendiri. Tidak sedikit umat Islam yang menjadi korban kekejaman DI/TII.

Gerakan DI/TII yang sudah melampui batas kemanusiaan dan konsensus bersama negara berdasarkan Pancasila membutuhkan pemikiran, bantuan, dan partisipasi aktif dari para kiai. Dalam memoarnya (2008), KH Idham Chalid yang saat itu menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri II dan Kepala Badan Keamanan membentuk badan yang diberi nama Kiai-kiai Pembantu Keamanan (KPK).

Kiai di dalam badan disebut KPK ini utamanya untuk merespon anggapan DI/TII yang menganggap bahwa negara ini adalah Republik Indonesia Kafir (RIK). Namun, sejumlah laskar yang memang lahir dari rahim NU seperti Hizbullah dan Sabilillah turut membantu mengantisipasi pemberontakan DI/TII maupun yang dilakukan oleh PKI kala itu.

KPK terdiri dari sejumlah kiai dari beberapa provinsi yang di daerahnya ada gerombolan DI/TII. KH Idham Chalid menunjuk KH Muslich sebagai Ketua KPK. Umumnya, setiap provinsi hanya menunjuk satu orang kiai dalam mengkoordinir gerakan KPK. Kecuali provinsi yang sudah pada kondisi gawat seperti Jawa Barat. Di tanah Priangan ini, diangkat dua orang kiai.

Anggota KPK di Jawa Barat adalah KH Dimyati (Ciparai) dan Moh. Marsid. Untuk Jawa Tengah dipimpin oleh KH Malik, kiai terkemuka asal Demak. Di Jawa Timur ada KH Raden As’ad Syamsul Arifin Situbondo.

Adapun di Kalimantan KPK dimotori oleh KH Ahmad Sanusi, Lampung digerakkan oleh KH Zahri, Sumatera Selatan dipimpin oleh ulama terkemuka di Sumsel dan Rais Syuriyah NU Bengkulu KH Jusuf Umar, Sumatera Tengah KH Kahar Ma’ruf, Sumatera Utara dan Aceh Tengku Mohammad Ali Panglima Pulen (pernah menjadi Ketua PWNU Aceh dan Anggota MPRS, dan di Sulawesi KH Abdullah Joesoef.

Dari badan yang dibentuk oleh KH Idham Chalis tersebut, semua kiai sepakat bahwa DI/TII adalah kelompok pemberontak yang mengganggu keamanan bangsa dan negara secara nasional sehingga perlu dilawan. Apalagi mereka sudah terbukti memakan korban manusia yang tidak sedikit.

Para kiai di dalam KPK menyatakan, penilaian dan anggapan DI/TII yang menyebut Indonesia sebagai Republik Indonesia Kafir (RIK) tidaklah benar. Karena berdasarkan konsensus bersama, seluruh warga negara bebas menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing. Sebab itu sebagai negara kesatuan, tidak sepatutnya seorang atau kelompok menginginkan bentuk negara lain yang tidak sesuai dengan kemajemukan bangsa Indonesia. (Fathoni Ahmad)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Quote, Warta, Humor Islam RMI NU Tegal

Jumat, 22 Desember 2017

Mengungkap Peran Al-Qur’an Terhadap Persoalan Kemanusiaan, Kemasyarakatan, dan Kebangsaan

Jakarta, RMI NU Tegal. Kementerian Agama melalui Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMA) akan menggelar Seminar Internasional tentang Al-Quran. Seminar Internasional ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada 30 Agustus-1 September 2016 di Jakarta.?

Dilansir laman kemenag.go.id, seminar internasional ini mengangkat tema Peran Mushaf dalam Membangun Peradaban Islam dan Kemanusiaan. Seminar Internasional ini diharapkan menjadi forum pertemuan dan diskusi para pakar, para pemimpin perguruan tinggi, ilmuwan, cendekia, ulama, tokoh agama, dan lembaga-lembaga yang memiliki perhatian terhadap kajian Mushaf Al-Qur’an dalam upaya mengungkap peran Mushaf Al-Qur’an terhadap persoalan kemanusiaan, kemasyarakatan, dan kebangsaan.

Mengungkap Peran Al-Qur’an Terhadap Persoalan Kemanusiaan, Kemasyarakatan, dan Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Mengungkap Peran Al-Qur’an Terhadap Persoalan Kemanusiaan, Kemasyarakatan, dan Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Mengungkap Peran Al-Qur’an Terhadap Persoalan Kemanusiaan, Kemasyarakatan, dan Kebangsaan

Terkait itu, seminar juga akan membahas sejumlah sub tema, antara lain: 1) Kontribusi dan Upaya dalam Pelayanan Mushaf dari Masa ke Masa; 2) Pengaruh Mushaf Al-Qur’an terhadap Umat Muslim dalam bidang Peradaban dan Bahasa; 3) Tradisi Penyalinan Mushaf Al-Qur’an antara Timur dan Barat Dunia Islam di Tengah Perkembangan Teknologi Modern.

Sub tema lainnya: Keraguan Seputar Mushaf Al-Qur’an dan Sejarahnya; Kodifikasi Mushaf Al-Qur’an dan Aliran Kaligrafi Arab; Mushaf Al-Qur’an dalam Seni Islam; Mushaf Al-Qur’an; Rasm, Dhabt, Waqf, dan Ibtida’; Mushaf Al-Qur’an dan Isu-isu Kontemporer; Mushaf-mushaf Kuno dalam Perspektif Filologi; serta Terjemah Al-Qur’an; Sejarah, Perkembangan dan Problematikanya.

Seminar akan diikuti para pegiat kajian Al-Qur’an dari kalangan akademisi, seperti dosen, peneliti, dan para pengkaji Al-Qur’an yang dibagi dalam dua kategori: pertama, peserta Pemakalah, yaitu: mereka yang diundang sebagai pembicara utama, atau mendaftar dan mengajukan makalahnya, serta telah mendapat persetujuan dari Tim Penilai Makalah (reviewer) yang telah ditunjuk oleh LPMA.?

RMI NU Tegal

Kedua, peserta umum, yaitu mereka yang mendaftarkan diri tanpa mengajukan makalah untuk mengikuti seluruh rangkaian seminar. Untuk kategori ini, penginapan dan konsumsi ditanggung oleh peserta yang bersangkutan.?

Untuk peserta pemakalah, LPMA membuka pendaftaran hingga batas akhir pengiriman abstrak makalah pada Selasa (31/5) mendatang. Abstraksi yang masuk akan dinilai oleh tim penilai dan hasilnya akan diumumkan pada Rabu, 8 Juni 2016. Peserta yang abtraksinya terpilih harus mengirimkan makalah lengkapnya sampai dengan Minggu, 31 Juli 2016. Adapun untuk peserta umum, dapat mendaftar hingga batas akhir 8 Juni 2016 atau hingga batas maksimal peserta umum telah terpenuhi.

Info selengkapnya terkait kegiatan seminar internasional ini, silakan klik: Seminar Internasional tentang Al-Quran. (Red: Fathoni)

RMI NU Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Quote, Meme Islam, Budaya RMI NU Tegal

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs RMI NU Tegal sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik RMI NU Tegal. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan RMI NU Tegal dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock