Tampilkan postingan dengan label Habib. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Habib. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Februari 2018

Ribuan Warga Jatim Ikuti Napak Tilas KH Nawawi, Pejuang Kemerdekaan

Sidoarjo, RMI NU Tegal. Ribuan warga Sidoarjo dan Mojokerto, mengikuti napak tilas memperingati gugurnya pejuang syuhada kemerdekaan KH Nawawi, Sabtu (7/11) malam. Start napak tilas dimulai dari dusun Sumantoro desa Plumbungan Sukodono Sidoarjo menuju pesantren An-Nawawi di Kota Mojokerto.

Ribuan Warga Jatim Ikuti Napak Tilas KH Nawawi, Pejuang Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Warga Jatim Ikuti Napak Tilas KH Nawawi, Pejuang Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Warga Jatim Ikuti Napak Tilas KH Nawawi, Pejuang Kemerdekaan

Sebelum peserta napak tilas diberangkatkan, salah satu anggota Banser Sooko Mojokerto melakukan aksi teaterikal yang mengkisahkan gugurnya perjuangan KH Nawawi. Dalam teaterikal digambarkan bahwa KH Nawawi yang kebal dengan peluru tembak itu akhirnya gugur dengan empat luka tusukan pisau bayonet tentara Belanda tepat di lehernya.

Kemudian, di Dusun Sumantoro Desa Plumbungan tempat gugurnya itu akhirnya dibangunlah monumen KH Nawawi pada tanggal 22 Agustus 1946.

RMI NU Tegal

Pelaksana Jabatan (PJ) Bupati Sidoarjo Jonathan Judyanto menuturkan, kegiatan napak tilas merupakan bentuk atau bukti bahwa generasi penerus bangsa dalam menghargai jasa para pahlawannya. Dirinya berharap agar tradisi seperti ini terus dikembangkan dan dilestarikan.

RMI NU Tegal

"Sebagai generasi penerus bangsa harus melaksanakan dan terus mendharmabaktikan hidup sebagaimana yang telah dibuktikan oleh leluhur kita dalam membangun bangsa Indonesia," tuturnya.

Ketua DPRD Sidoarjo H Sulamul Hadi Nurmawan menyatakan, napak tilas bukan sekadar dimaknai dengan berjalan kaki menuju tempat dimakankannya KH Nawawi di Mojokerto. Tetapi untuk mengenang dan merasakan perjuangan KH Nawawi dalam mengusir penjajah.

"Semoga kita bisa meniru dan merasakan perjuangan beliau dalam melawan penjajah," ucap Gus Wawan yang juga pernah menjadi Ketua IPNU Jawa Timur ini.

Dalam acara tersebut, nampak hadir PJ Bupati Sidoarjo Jonathan Judyanto, Ketua DPRD Sidoarjo H Sulamul Hadi Nurmawan, Cicit KH Nawawi yang juga sebagai anggota DPRD Sidoarjo H Khulaim Junaedi, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka), ribuan warga Sidoarjo dan Mojokerto. (Moh Kholidun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Anti Hoax, Habib RMI NU Tegal

Kamis, 08 Februari 2018

KH Kholirurrahman-Jema’ie Makmur Pimpin NU Ketapang-Kalbar

Ketapang, RMI NU Tegal. Konferensi Cabang ke-11 Nahdlatul Ulama Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, yang dilaksanakan Ahad (20/4) kemarin di Ketapang telah mengeluarkan berbagai keputusan strategis antara lain memilih dan menetapkan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah masa khidmat 2014-2019.

Sidang Pleno kelima yang dipimpin Wakil Ketua PCNU Kabupaten Ketapang demesioner masa khidmat 2009-2014 Drs. Satuki Huddin, M.Si ini berjalan khidmat dan sukses. Sebelum diadakan pemilihan seluruh peserta konferensi diminta pimpinan sidang untuk sama-sama membaca Shalawat Badar dan pembacaan ummul kitab yang dipimpin oleh KH. Kholilurrahman.

KH Kholirurrahman-Jema’ie Makmur Pimpin NU Ketapang-Kalbar (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Kholirurrahman-Jema’ie Makmur Pimpin NU Ketapang-Kalbar (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Kholirurrahman-Jema’ie Makmur Pimpin NU Ketapang-Kalbar

Pemilihan PCNU masa khidmat 2014-2019 didahului dengan pemilihan Rais Syuriyah. Setelah diajukan bakal calon (balon) melalui pemilihan langsung dan rahasia akhirnya terjaring empat balon terpilih yakni KH Kholirurrahman, KH Faisol Maksum, KH Abdullah Alfaqir dan KH Jema’ie Makmur.

RMI NU Tegal

Berdasarkan Tata Tertib Konfercab ke-11 dalam pemilihan pengurus cabang bahwa seorang calon dinyatakan sah apabila didukung oleh sekurang-kurangnya 5 (lima) suara dari peserta konferensi. Oleh karena itu setelah diadakan penghitungan dari suara sah yang berhak memilih dari 18 rais syuriyah tingkat MWC plus satu orang perwakilan syuriyah PCNU Ketapang, akhirnya yang memenuhi syarat hanya satu orang balon yakni KH Kholilurrahman setelah memperoleh 15 suara.

Mengingat balon yang terpih hanya satu orang, akhirnya seluruh peserta konfercab menyepakati agar balon yang terpilih secara aklamasi langsung ditetapkan sebagai Rais Syuriyah PCNU masa khidmat 2014-2019.

RMI NU Tegal

Proses pemilihan Ketua Tanfidziyah dilaksanakan setelah pemilihan Rais Syuriyah. Pemilihan balon ketua tanfidziah juga dilaksanakan secara langsung dan rahasia. Setelah diadakan penghitungan suara balon yang terpilih hanya 2 (dua) orang yakni KH. Abdullah Alfaqir dan KH Jema’ie Makmur.

Mengingat hanya satu orang yang memenuhi syarat yakni KH Jema’ie Makmur setelah memperoleh dukungan 18 suara dari 19 suara yangh berhak memilih, akhirnya peserta konfercab menetapkan secara aklamasi KH Jema’ie Mamur sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Ketapang Masa Khidmat 2014-2019 setelah disetujui Rais Syuriyah terpilih.

KH Kholilurrahman sebelumnya adalah Wakil Rais Suriyah PCNU Kabupaten Ketapang Masa Khidmat 20109-2014 sementara KH Jema’ie Makmur Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Ketapang Masa Khidmat 20109-2014 dan pada pemilihan kali ini beliau kembali memimpin NU ketapang lima tahun ke depan.

Sebelum disahkan melalui pembacaan SK pada sidang Pleno kelima ini, juga ditetapkan tim formatur sebanyak 5 (lima) orang yakni Rais Syuriyah terpilih merangkap ketua, Ketua Tanfidziyah merangkap sekretaris dan 3 (tiga) orang dari pengurus MWC masing-masing MWC Delta Pawan, Benua Kayong dan Matan Hilir Utara. Kepada Tim Formatur diamanatkan agar menyusun kepengurusan NU Ketapang Masa Khidmat 2014-2019 dengan jangka waktu satu bulan. (Syafi’ie /Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Habib, Hikmah, Kajian Sunnah RMI NU Tegal

Senin, 05 Februari 2018

Amankan Natal, Banser Contohkan Umat Saling Hormat

Bantul, RMI NU Tegal. Sebanyak 250 personil Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan diturunkan untuk membantu pengamanan perayaan Natal.

Amankan Natal, Banser Contohkan Umat Saling Hormat (Sumber Gambar : Nu Online)
Amankan Natal, Banser Contohkan Umat Saling Hormat (Sumber Gambar : Nu Online)

Amankan Natal, Banser Contohkan Umat Saling Hormat

"Ratusan personel tersebut akan disiagakan di sejumlah gereja besar di Bantul, ada yang 50 personel, ada juga yang 15 personel di masing-masing gereja," kata Komandan Banser Bantul Muhammad Khozin, kepada RMI NU Tegal, Senin (23/12).

Menurutnya, keikutsertaan Banser ini sebagai wujud toleransi antarumat beragama. “Semata-mata sebagai bentuk solidaritas antarumat beragama dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.

RMI NU Tegal

Khozin mengatakan, organisasi pemuda NU melakukan hal itu ingin mencontohkan bahwa perbedaan keyakinan justru harus mendorong umat untuk saling menghormati.

RMI NU Tegal

Lebih jauh ia menjelaskan, di Bantul memang terdapat sejumlah kelompok gerakan radikalisme agama, sehingga perlu diantisipasi gerakan yang dikuawatirkan mengganggu kelancaran umat beribadah. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Quote, Habib, Warta RMI NU Tegal

Sabtu, 03 Februari 2018

LPNU Dorong KKP Implementasikan Program Korporatisasi Garam Rakyat

Jakarta, RMI NU Tegal. Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) mendukung langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mewujudkan swasembada garam nasional dengan mengimplementasikan Program Korporatisasi Garam Rakyat. Program ini juga sedang dan akan dilakukan oleh Asisoasi Petambak Garam NU dengan beberapa catatan dan rekomendasi.

LPNU Dorong KKP Implementasikan Program Korporatisasi Garam Rakyat (Sumber Gambar : Nu Online)
LPNU Dorong KKP Implementasikan Program Korporatisasi Garam Rakyat (Sumber Gambar : Nu Online)

LPNU Dorong KKP Implementasikan Program Korporatisasi Garam Rakyat

“Asosiasi Petambak Garam NU bersepakat dan merekomendasikan program korporatisasi garam rakyat dapat dilaksanakan di semua sentra garam rakyat dengan ketentuan lahan masih tetap dengan keadaan semula, maupun dengan penataan ulang lahan menyesuaikan dengan kondisi daerah/kearifan lokal masing-masing,” kata Ketua Pengurus Pusat Lembaga Perekonomian NU H. Mustholihin Madjid dalam dialog nasional “Target Swasembada Garam Nasional” di kantor PBNU Jakarta, Rabu (14/1)

Menurutnya, program korporatisasi garam rakyat telah dicoba dan berhasil dilakukan oleh Asosiasi Petambak Garam NU di wilayah Lasem Rembang dan seluruh anggota Asosiasi Petambak Garam NU sepakat dan siap menjalani sekaligus menjadi daya dorong keberhasilan program.

RMI NU Tegal

Langkah operasional pelaksanaan program dilakukan dengan penggabungan lahan dari beberapa petambak garam atau kelompok petambak garam dengan minimal luas lahan 5Ha dengan syarat lahan tersebut tidak dimiliki oleh hanya perorangan.

RMI NU Tegal

“Selanjutnya hasil dari penggabungankelompok petambak garam tadi membentuk satu wadah payung besar badan usaha yang menaungi kelompok-kelompok tersebut sebagai pemilik saham,” kata Mustholihin.

Kebutuhan pembiayaan kelompok yang menggarap lahan diatur mekanismenya melalui badan usaha dengan memanfaatkan beragam sumber dan metode seperti resi gudang dan sumber pembiayaan lainnya.

“Hasil produksi garam program Korporatisasi Garam Rakyat selanjutnya diatur dan dikelola oleh Asosiasi Petambak Garam NU melalui badan usaha yang dibentuk untuk diteruskan dan diserap ke sentra-sentra industri yang membutuhkan,” tambahnya.

Asosiasi Petambak Garam NU merekomendasikan kepada KKP agar program korporatisasi garam rakyat dimana tata kelola lahan diatur dan dikelola ulang dengan melakukan perubahan total tata ruang lahan dibuat percontohan dulu di basis produksi garam rakyat yang menjadi binaan dan anggota Asosiasi Petambak Garam NU.

“Komunitas warga pesisir dan petambak garam pada umumnya merupakan warga Nahdlatul Ulama. Untuk karenanya kami memandang bahwa NU sejogyanya terlibat dan dilibatkan secara langsung dalam program korporatisasi ini melalui piranti lembaga/institusi yang ada khususnya Asosiasi Petambak Garam NU khususnya terkait tenaga Pendamping di lapangan,” kata Muztholihin.

Lembaga perekonomian NU berharap target swasembada garam nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan tercapai, karena Indonesia merupakan negara yang memiliki garis panjang pantai 95.181 km atau terpanjang ketiga di dunia.

 “Apabila pemerintah serius dan warga NU atau Asosiasi Petambak garam NU terlibat dan dilibatkan secara langsung dan kongkrit oleh Pemerintah dalam Program, pola dan mekanisme yang terarah dan jelas, maka kami meyakini bahwa Swasembada garam nasionla bisa cepat terelisasi, baik garam konsumsi maupun garam industri,  ” pungkas Mustholihin Majid.  (Red: Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Habib, Bahtsul Masail, Sejarah RMI NU Tegal

Jumat, 02 Februari 2018

Ini Air Mata Buaya dan Penyesalan Palsu Menurut Ibnu Athaillah

Penyesalan dan rasa sedih atas sekian banyak amal ibadah dan kesempatan berbuat baik yang terlewat seharusnya dibarengi dengan upaya pembenahan diri ke depan dan pemanfaatan kesempatan semaksimal mungkin. Tanpa ada upaya untuk mengejar ketertinggalan, penyesalan dan rasa sedih itu hanya tinggal omong kosong belaka sebagai disebut oleh Syekh Ibnu Athaillah dalam hikmah berikut ini.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Ini Air Mata Buaya dan Penyesalan Palsu Menurut Ibnu Athaillah (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Air Mata Buaya dan Penyesalan Palsu Menurut Ibnu Athaillah (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Air Mata Buaya dan Penyesalan Palsu Menurut Ibnu Athaillah

Artinya, “Kesedihan atas ketertinggalan kebaikan tanpa disertai gerakan perbaikan adalah salah satu tanda terpedaya.”

RMI NU Tegal

Penyesalan atas masa lalu seharusnya disusul dengan bukti konkret pemanfaatan kesempatan berbuat baik. Penyesalan dan kesedihan tanpa aktivitas konkret ke depan hanya tinggal menjadi air mata kepalsuan dan semu belaka. Hal ini disebut oleh Syekh Syaqawi dalam hikmah berikut ini.

RMI NU Tegal

? ? ? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? (? ? ? ?) ? ? (? ? ?) ? ? ? ? ? ? ?.

Artinya, “(Kesedihan atas ketertinggalan kebaikan) ketiadaan ibadah saat ini (tanpa disertai gerakan perbaikan) di masa mendatang (adalah salah satu tanda terpedaya) ratapan atas sesuatu yang semu,” (Lihat Syekh Syarqawi, Syarhul Hikam, Semarang, Maktabah Al-Munawwir, tanpa catatan tahun, juz I, halaman 62-63).

Syekh Ibnu Abbad menyatakan bahwa banyak sekali air mata semu dan penyesalan palsu tak membuahkan apa-apa sehingga penyesalan dan rasa sedih itu hanya tinggal sia-sia. Syekh Ibnu Abbad juga memotivasi mereka yang bergerak bangkit mengejar ketertinggalan dalam beribadah. Mereka dapat memangkas waktu tempuh jauh lebih cepat dibanding mereka yang tidak bersedih.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?... ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ?...? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?...

Artinya, “Ini adalah kesedihan palsu yang dibarengi dengan tangisan dusta sebagai dikatakan, ‘Berapa banyak bola mata mengalirkan airnya dan hati yang keras sementara mereka merasa aman dari ujian Allah SWT yang tersembunyi di mana Allah mencegah hal yang bermanfaat untuk mereka dan menganugerahkan kesedihan dan tangis, suatu hal yang memperdaya kepada mereka...’

Syekh Abu Ali Ad-Daqqaq mengatakan, ‘Orang yang bersedih dalam sebulan dapat menempuh perjalanan menuju Allah sejauh sekian tahun waktu tempuh mereka yang tidak bersedih.’ Di dalam hadits Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah mencintai orang dengan hati bersedih...’ Rasulullah SAW sendiri adalah orang yang terus menerus bersedih, dan selalu berpikir,” (Lihat Syekh Ibnu Abbad, Syarhul Hikam, Semarang, Maktabah Al-Munawwir, tanpa catatan tahun, juz I, halaman 63).

Hikmah ini memotivasi mereka yang telah kehilangan kesempatan beribadah dan berbuat baik untuk membenahi diri di masa depan. Tetapi hikmah ini juga mengecam mereka yang hanya meratapi dan menyesali kelalaiannya tanpa disusul dengan pembenahan diri. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Quote, Habib, Nusantara RMI NU Tegal

Senin, 29 Januari 2018

149 Calhaj Probolinggo Tuntaskan Pembuatan Paspor

Probolinggo, RMI NU Tegal. Sebanyak 149 calon haji (calhaj) asal Probolinggo menyelesaikan pemotretan paspor di Kantor Imigrasi Cabang Malang. Kini kewajiban mereka beralih pada pelunasan biaya yang telah ditetapkan pemerintah.

149 Calhaj Probolinggo Tuntaskan Pembuatan Paspor (Sumber Gambar : Nu Online)
149 Calhaj Probolinggo Tuntaskan Pembuatan Paspor (Sumber Gambar : Nu Online)

149 Calhaj Probolinggo Tuntaskan Pembuatan Paspor

Terkait paspor, ketentuannya tertera pada Peraturan Pemerintah Nomor 31/2013 tentang Pembuatan Paspor. Dalam Pasal 49 disebutkan persyaratan yang diperlukan adalah KTP yang masih berlaku, KK (Kartu Keluarga) dan akte kelahiran.

“Itu tata cara yang sudah ditetapkan kantor imigrasi,” ujar Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kemenag Kota Probolinggo Samsuri, Rabu (6/5).

RMI NU Tegal

Berbeda dengan pembuatan paspor pada umumnya, calhaj tidak langsung menerima paspor. Paspor haji akan diterima saat pemberangkatan. Terkait dengan jadwal, Samsuri mengaku masih belum mengetahui. Biasanya jadwal baru diputuskan setelah pembuatan paspor secara nasional tuntas.

RMI NU Tegal

“Sekarang masih pembuatan paspor secara nasional,” jelasnya.

Samsuri mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun lalu, kuota Kota Probolinggo tahun ini lebih sedikit. Tahun lalu jumlahnya mencapai 150 orang. Namun yang gagal berangkat sejumlah 17 orang karena tidak melunasi Biaya Pemberangkatan Ibadah Haji (BPIH).

Sampai saat ini batas waktu pelunasan BPIH belum ditetapkan pemerintah. “Yang baru ditentukan adalah biayanya sebesar USD 2.717 atau setara dengan Rp. 33.962.500. Kalau jadwalnya masih belum ada,” terangnya.

Sebanyak 17 calhaj yang gagal berangkat pada tahun lalu otomatis masuk dalam daftar tunggu tahun ini. Selain itu mereka masuk pada kelompok prioritas dan berada di urutan teratas daftar calhaj tahun ini.

Menurut Samsuri, pengurangan kuota calhaj itu merupakan kewenangan pemerintah pusat. Ia mengaku tidak tahu indikator penentuan kuota tersebut. “Semua berdasarkan sistem yang dibuat pusat. Kami hanya menerima data pada calhaj yang dinyatakan berangkat tahun ini,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Pendidikan, Habib RMI NU Tegal

Rabu, 17 Januari 2018

Raden Fattah Sebarkan Islam yang “Rahmatan lil Alamin”

Demak, RMI NU Tegal. Haul Agung ke-509 Kanjeng Sultan Raden Abdul Fattah Al-Akbar Sayyidin Panotogomo memasuki acara puncaknya, Sabtu (5/4) kemarin dengan mengadakan tahlil akbar dan pengajian umum di depan Masjid Agung Demak sampai ke alun alun.

Hadir dan tampak di panggung kehormatan yang sangat besar dan megah itu Gubernur Jawa Tengah, H Bibit Waluyo, Kakanwil Kemenag Jateng H Imam Khurmain, Wakil Bupati Demak H Dachirin Sa’id, Ketua DPRD Demak H Muchlasin Daenuri beserta Muspida, ketua MUI Demak KH Moh. Asyiq, puluhan habaib, ulama dan kiai.

Raden Fattah Sebarkan Islam yang “Rahmatan lil Alamin” (Sumber Gambar : Nu Online)
Raden Fattah Sebarkan Islam yang “Rahmatan lil Alamin” (Sumber Gambar : Nu Online)

Raden Fattah Sebarkan Islam yang “Rahmatan lil Alamin”

Dalam tausiyahnya KH Ahmad Khalwani menyampaikan sejarah dan keteladanan Kanjeng Sultan Raden Abdul Fattah Al-Akbar Sayyidin Panotogomo sebagai raja Islam pertama di pulau Jawa dalam mengembangkan Agama Islam melalui kekuasaanya yang didampingi wali songo.

RMI NU Tegal

Kiai Khalwani menandaskan, Sultan Fattah dan Walisongo dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa tidak menggunakan kekerasan dan paksaan namun dengan menggunakan adat kultur toleran dan kasih sayang. Ia menyebarkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin, memberikan kedamaian untuk alam semesta. Karena itu dakwanya diterima umat yang pada waktu itu mayoritas beragama Hindu.

“Dalam mengajak rakyatnya, Raden Fattah tidak memakai tombak, keris, pedang apalagi bom, padahal beliau itu kan raja bisa saja pakai kekuasaannya untuk menekan rakyatnya, justru sebaliknya Sultan Fattah dengan telaten syiar dengan adat istiadat, akhirnya bisa diterima dan masuk Islam,” tuturnya

RMI NU Tegal

Lebih lanjut Kiai Khalwani mengimbau agar umat Islam berterimakasih kepada Sultan Fattah yang telah berhasil mengislamkan rakyatnya. Cara berterimakasih dapat diwujudkan dengan  melanjutkan perjuangannya dengan prinsip saling menghormati sesama, toleran dan didasari kasih sayang.

“Sultan Demak yang didampingi Walisongo ini mewarisi sifat Nabi Muhammad SAW, santun, sopan, tapi justru mengena di hati rakyatnya sehingga bersedia masuk Islam dan asultan pun menguasai tanah Jawa. Maka tidak ada alasan jika kita berziarah ke Raja Islam dan wali ini dikatakan bid’ah,” tegasnya.

Redaktur     : A. Khoirul Anam

Kontributor : A.Shiddiq Sugiarto

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Kiai, Habib RMI NU Tegal

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs RMI NU Tegal sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik RMI NU Tegal. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan RMI NU Tegal dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock