Tampilkan postingan dengan label Ulama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ulama. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 Maret 2018

Jelekkan Gus Dur, Sekjen Pengda FPI Diteriaki "Turun...!"

Jakarta, RMI NU Tegal. Habib Noval, Sekjen Pengurus Daerah (Pengda) Front Pembela Islam (FPI) diminta turun panggung saat memberikan ceramah agama di Graha Mahbub Djunaidi PB PMII (Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), Jakarta, Senin (16/4) malam lalu. Ia diundang oleh Panitia Harlah PMII ke-52 tahun untuk memberikan nasihat di Pengajian Maulid Nabi SAW dan Tasyakuran Harlah PMII ke 52.

Jelekkan Gus Dur, Sekjen Pengda FPI Diteriaki Turun...! (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelekkan Gus Dur, Sekjen Pengda FPI Diteriaki Turun...! (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelekkan Gus Dur, Sekjen Pengda FPI Diteriaki "Turun...!"

Noval adalah pembicara ketiga setelah Arif Mudatsir Mandan, ketua alumni PMII dan KH. Nuril Huda, seorang pendiri PMII di tahun 1960. Dalam ceramah agamanya, Noval berpesan agar para kader PMII turut partisipasi menegakkan syariat Islam. Untuk hal ini, kader PMII tampak setuju karena PMII adalah organisasi underbouw kemahasiswaan NU yang berhaluan Islam Ahlussunnah wal Jama‘ah dan kesetiaan pada 4 pilar bangsa, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Dalam ceramah panjangnya, Noval menyebut-nyebut sejumlah ideologi yang dianggapnya anti syariat Islam. Liberalisme menjadi dominan dalam isi ceramahnya. Ia membilang sejumlah orang yang dianggap antek liberal. Ulil Abshar Abdalla nama yang kerap disebut. “Kami siap membunuh mereka yang anti syariat,” tandas Noval dengan penuh emosi di atas panggung.

RMI NU Tegal

Malam semakin larut, ceramah masih kondusif. Suasana mulai berubah ketika Noval beralih ke nama lain. Gus Dur, sapaan hangat KH AbdurrahmanWahid, presiden ke-4, dikatakan telah menghina Islam. Gus Dur dinilainya telah melanggar undang-undang penistaan agama dengan opini bahwa Alquran adalah kitab porno.

Ceramah yang terlalu panjang dengan larutnya malam semakin tidak proporsional. Gus Dur yang di mata kader PMII sebagai teladan aktivis rakyat, mulai digambarkan Noval dengan sebutan yang tidak pantas. Dari setiap sudut dan jajaran depan, suara yang meminta Noval turun panggung diteriakkan.

RMI NU Tegal

Ceramah Noval dinilai tidak sesuai dengan nafas Harlah PMII ke-52 yang bertema ‘Kembalikan Kedaulatan ke Tangan Rakyat’. Bagi kader PMII, Gus Dur adalah aktivis yang memahami jiwa dan karakter rakyat. Karenanya, kader PMII tidak gampang saja menerima hasutan Noval.

Mendengar tuntutan untuk turun panggung, Noval tampak gugup. Di luar dugaan, orasinya mendapat reaksi yang luar biasa. Noval lalu mencoba mengatur diri dengan mengubah isi pembicaraan. Sebelum turun panggung, ia mengucapkan selamat ulang tahun kepada PMII ke-52.

Pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tasyakuran Harlah PMII ke-52 ini juga dihadiri oleh lebih dari 200 kader PMII. Posisi PB PMII di Salemba Tengah, persis di simpang tiga jalanan. Membeludaknya para hadirin yang mengitari panggung, mempersempit badan jalan. Namun begitu, arus lalu lintas tatap mengalir lancer atas bantuan sejumlah kader PMII dan pemuda setempat.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis ? : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Nusantara, Lomba, Ulama RMI NU Tegal

Minggu, 25 Februari 2018

Ansor Tangerang Dorong Perda Pondok Pesantren

Tangerang, RMI NU Tegal. Keberadaan Pondok Pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan yang sudah eksis jauh sebelum berdirinya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai hari ini belum mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah.

Demikian dikatakan Khoirun Huda, ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tangerang, di sela-sela acara Peringatan Hari Santri Nasional yang digelar di Sekretariat GP Ansor di Tangerang, Banten, Rabu (21/10).

Ansor Tangerang Dorong Perda Pondok Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Tangerang Dorong Perda Pondok Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Tangerang Dorong Perda Pondok Pesantren

Menurutnya, momentum Hari Santri Nasional yang secara resmi ditetapkan Presiden merupakan bentuk pengakuan negara terhadap peran? dan eksistensi santri yang telah memberikan andil besar dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

RMI NU Tegal

Pesantren juga dinilai berkontribusi besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Jutaan anak bangsa terlahir dari kobong-kobong pesantren, tidak sedikit dari mereka yang kemudian menjadi tokoh-tokoh besar negeri ini,” tutur Huda.

RMI NU Tegal

Untuk itu Huda menyampaikan bahwa Hari Santri Nasional tidak boleh hanya menjadi seremoni belaka. Ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah untuk lebih serius dan fokus memberikan perhatian bagi santri dan Pondok-pondok Pesantren. “Selama ini? perhatian pemerintah terhadap pondok pesantren? dirasa sangat kurang.? Pemerintah biasanya berdalih tidak adanya payung hukum yang jelas terhadap Pondok Pesantren? yang membuat mereka kesulitan memberikan bantuan” tuturnya .

Maka dari itu, pihaknya akan mendorong kepada pihak eksekutif maupun legislatif Kabupaten Tangerang untuk membuat regulasi daerah guna mengakomodasi dan memberikan payung hukum yang jelas bagi pondok pesantren.

“Kami berharap perda ini nantinya dapat menjadi solusi dalam mengatasi berbagai persoalan-persoalan yang dihadapi oleh pondok pesantren, sekaligus menjadi payung hukum pemerintah daerah untuk membuat kebijakan-kebijakan terkait pondok pesantren,’’ paparnya.

Hal senanda juga disampaikan oleh KH. Ahmad Imron selaku Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falahiyah Cisoka. Dia menyampaikan bahwa sejarah telah membuktikan bahwa santri dan pesantren senantiasa hadir dalam menjaga keutuhan dan tegaknya NKRI. “Sudah selayaknya pemerintah memberikan perhatian bagi santri dan pesantren,” terangnya.

Acara peringatan menyambut Hari Santri Nasional tersebut? dirangkai dengan kegiatan Istighosah dan Haul Akbar Muassis NU, Refleksi Resolusi Jihad NU, dan ditutup dengan pemutaran film Sang Kiai. Tidak kurang dari oleh 500 jamaah turut? hadir dalam acara tersebut diantaranya dari jajaran pengurus Ansor , Banser, NU, santri dan pengasuh pondok pesantren serta tokoh masyarakat Kabupaten Tangerang. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Ulama, Tokoh RMI NU Tegal

Jumat, 16 Februari 2018

Imam Mudzakir, Awan PBNU Tutup Usia

Jakarta, RMI NU Tegal. Kabar duka kembali menyelimuti Nahdliyin. Salah seorang A’wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Imam Mudzakir wafat, Selasa (16/5), pukul 09.15 WIB, di Ruah Sakit MMC Kuningan, Jakarta.

Berita tersebut segera menyebar di grup-grup Whatsapp dan mengundang ucapan belasungkawa dari berbagai kalangan. Sebelumnya, almarhum menjalani perawatan di rumah sakit beberapa hari lantaran sakit paru.

Imam Mudzakir, Awan PBNU Tutup Usia (Sumber Gambar : Nu Online)
Imam Mudzakir, Awan PBNU Tutup Usia (Sumber Gambar : Nu Online)

Imam Mudzakir, Awan PBNU Tutup Usia

Terakhir almarhum mengemban amanah sebagai ketua panitia pembangunan kampus Universitas Nadhaltul Ulama (UNU) Indonesia setelah sebelumnya sukses memimpin proyek pembangunan Masjid an-Nahdlah yang terletak di Lantai 1 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.

Wasekjen PBNU H Ulil Abshar Hadrawi mengenang Imam Mudzakir sebagai sosok pejuang NU yang gigih dan tanpa pamrih. “Beliau sangat ramah dan dermawan. Kita kehilangan salah satu figur yang bisa diteladani,” katanya. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal

RMI NU Tegal Ulama, Olahraga, Nahdlatul Ulama RMI NU Tegal

Rabu, 14 Februari 2018

Hasyim Bertemu Petinggi Hamas

Damaskus, RMI NU Tegal. Untuk merealisasikan gagasan meredakan konflik di Timur Tengah, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi, Senin (5/1) melakukan pertemuan dengan Komandan Markas Biro Politik Hamas Cholid Meshaal, di Damaskus, Syria.

?

Hasyim Bertemu Petinggi Hamas (Sumber Gambar : Nu Online)
Hasyim Bertemu Petinggi Hamas (Sumber Gambar : Nu Online)

Hasyim Bertemu Petinggi Hamas

“Saya telah bertemu dengan Komandan Markas Biro Politik Hamas Cholid Meshaal,” kata KH Hasyim Muzadi ketika dihubungi via ponsel di Damaskus, Syria, kemarin. Dalam pertemuan itu, Hasyim didamping Menteri Luar Negeri RI Hasan Wirayuda dan Ali Alatas.

Hasyim mengatakan, pertemuan tersebut berjalan sangat menarik, karena kedua belah pihak sempat tukar pikiran guna mengatasi krisis di sejumlah negara di Timur Tengah, terutama Palestina dan Irak. ”Pertemuan ini sangat menarik, karena sempat terjadi diskusi antara Hasan Wirayuda, saya sendiri dan pak Ali Alatas,” kata Hasyim.

Dalam pertemuan, kata Hasyim, Cholid menyampaikan banyak hal, antara lain soal serangan Amerika Serikat (AS) dan Israel ke Irak, dan tidak kompaknya Hamas dan Fatah di Pelestina. Cholid sempat melontarkan kirik terhadap negara-negara di Timur Tengah, serta dunia internasional yang tidak dapat berbuat banyak untuk perdamaian di Irak dan Pelestina.

”Dunia Arab tidak care karena ada polarisasi pro dan kontra. Dunia internasional sendiri sama sekali tidak pernah bicara ketidakadilan. Serangan intelijen asing juga sangat kuat dan semua kekuatan dunia bermain di Palestina,” ungkapnya menirukan peryataan Cholid.

RMI NU Tegal

Dalam pertemuan itu, baik Hasyim, Hasan Wirayuda, maupun Ali Alatas banyak memberikan masukan untuk perdaiaman di Timur tengah. Soal sikap RI terhadap Palestine, Hasan Wirayuda mengatakan, bahwa pemerintah RI sangat mendukung dan siap membantu Pelestina dengan segala kemampuan. ”Pak Hasan menyampaikan, bahwa standar kebijakan baku RI yang mendukung Palestina dan siap membantu dan RI siap membantu upaya perdamaian,” jelas Hasyim.

?

Hasyim sendiri menyatakan, bahwa Indonesia juga pernah dijajah bangsa asing. Bahkan Indonesia dijajah kurang lebih selama 250 tahun, sehingga penderitaan bangsa Indonesia sebenarnya lebih parah dari pada bangsa Palestina. “Kalau Palestina dijajah selama 60 tahun, Indonesia telah dijajah selama 350 tahun, sehingga penderitaan rakyat Indonesia lebih lengkap,” ungkapnya.

RMI NU Tegal

Kepada bangsa Pelestina, Hasyim meminta agar tidak meminta belas kasihan bangsa penjajah. Sebab permintaan belas kasihan tidak akan dapat menggugah hati nurani mereka untuk segera keluar dari palestina. Yang harus dilakukan bangsa Palestina dan Irak, kata Hasyim, adalah menjalin persatuan, karena hal itulah yang sangat ditakuti oleh penjajah.

“Kita tidak perlu mengharap penjajah berbuat baik pada kita atau mengeluh atas kekejaman mereka, karena itu tidak mungkin. Yang paling penting kita harus menata diri karena yang ditakuti penjajah bukan senjata dan uang tapi persatuan. Kalau kita pecah itu adalah hadiah gratis untuk penjajah,” katanya.

Dalam lawatan ke Timur Tengah itu, Hasyim juga bertemu dengan Presiden Syria Basyar Asad dan Wakilnya Farouq Al-Syara, Mufti Republik dan Menteri Agama Lebanon, Syekh Muhammad Rosyid Kabbany, Wakil Imam Syiah di Libanon, Syekh Amir Qobalany dan Rektor Universitas Internasional Libanon, Dr Ahmad Husan. Setelah dari Syria, Hasyim akan menuju ke Iran bertemu dengan penasihat Presiden Iran Syekh Ali Ali Attaskhiry. (rif)



Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Ulama RMI NU Tegal

Minggu, 11 Februari 2018

Gus Edi Wafat, Pesantren Tambakberas dan NU Jombang Berduka

Jombang, RMI NU Tegal. Kabar duka tersiar dari Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas dan PCNU Jombang Jawa Timur. Salah seorang pimpinan di pesantren setempat yang juga salah seorang Ketua PCNU Jombang, Ir. H. Edi Labib Patriadin wafat, Ahad (11/10) siang.

Gus Edi Wafat, Pesantren Tambakberas dan NU Jombang Berduka (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Edi Wafat, Pesantren Tambakberas dan NU Jombang Berduka (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Edi Wafat, Pesantren Tambakberas dan NU Jombang Berduka

Kabar yang diterima, Gus Edi, sapaan akrabnya, mengembuskan nafas terakhir sekitar pukul 12.30 Wib di Rumah Sakit Airlangga Jombang setelah beberapa hari sebelumnya menjalani perawatan.

"Meskipun meninggal siang hari, tapi prosesi shalat jenazah dan penguburan Gus Edi dilakukan bakda shalat Isya," kata Ema Umiyyatul Chusnah, Ketua PC Fatayat NU Jombang yang juga bendahara di PPBU. Hal tersebut dilakukan karena masih menunggu keluarga dari sejumlah kota.

RMI NU Tegal

Pantauan media ini, sekitar pukul 19.00 WIB kegiatan shalat jenazah dilangsungkan di Masjid Jami pesantren setempat. KH Djamaluddin Ahmad didapuk sebagai imam dan memipin tahlil sekaligus doa untuk jenazah.

RMI NU Tegal

Ribuan santri, ustadz, gus dan kiai dari sekitar Jombang, serta berbagai kota terlihat memenuhi masjid legendaris pesantren tersebut. Bahkan saat membacakan doa tahlil, KH Djamaluddin Ahmad sempat terisak yang diikuti amin para jamaah.

KH Hasib Wahab sesaat sebelum jenazah diberangkatkan ke pemakaman keluarga, mengungkapkan bahwa Gus Edi adalah pegiat sejati. "Sejak awal, ia mendermabhaktikan waktu dan tenaga serta semua yang dimiliki untuk pesantren dan NU," terangnya. Bahkan saat Muktamar ke-33 NU yang antara lain dilangsungkan di pesantren ini, kiprah Gus Edi sangatlah vital. Di kepanitiaan, nama Gus Edi bahkan dipercaya sebagai kiai penghubung tingkat pesantren, lanjutnya.

Gus Edi dimakamkan di pesarean keluarga pesantren,  yakni satu kompleks dengan almarhum KH Abdul Wahab Chasbullah. Tampak mengiringi ke pemakaman yakni Nyai Hj Mundjidah Wahab selaku salah seorang pengasuh pesantren serta Wakil Bupati Jombang.

Sebelum menjabat sekretaris umum pesantren, Gus Edi pernah menjabat sebagai Dewan Pengawas PPBU tahun 2006 – 2009. Gus Edi merupakan putra KH. Najib Wahab yakni putra ketiga pendiri dan penggerak NU KH. Abdul Wahab Chasbullah. (Ibnu Nawawi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Pendidikan, Ulama RMI NU Tegal

Minggu, 28 Januari 2018

IPNU-IPPNU Ngoro Pertahankan Tradisi NU yang Mulai Terkikis

Jombang, RMI NU Tegal - Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menggelar pembukaan diba’ kubro, Jumat (11/3). Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat.

Ketua PAC IPPNU Ngoro, Siti Mufarikhah mengungkapkan bahwa dalam kesempatan selanjutnya, kegiatan diba’ kubro akan diselenggarakan di masing-masing Pengurus Ranting (PR), Pengurus Komisariat (PK) IPNU-IPPNU dan PKPTNU Ngoro.

IPNU-IPPNU Ngoro Pertahankan Tradisi NU yang Mulai Terkikis (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Ngoro Pertahankan Tradisi NU yang Mulai Terkikis (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Ngoro Pertahankan Tradisi NU yang Mulai Terkikis

“Agenda kegiatan rutin diba? kubro Jumat Kliwon PAC IPNU-IPNU yang mana akan ditempatkan di setiap ranting baik

PR, PK, PKPTNU Se-Kecamatan Ngoro,” katanya kepada RMI NU Tegal.

RMI NU Tegal

Ia mengaku belakangan ini tak sedikit kelompok yang ajarannya menyimpang dengan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah. Mereka cenderung mencampur adukkan ajarannya ke dalam tradisi-tradisi ke-NU-an. “Menjaga tradisi NU yang sekarang ini sudah mulai terkikis karena aliran-aliran yang melenceng dengan ajaran Aswaja an-Nahdliyah,” ujarnya.

RMI NU Tegal

Sementara itu, Ketua PC IPNU Jombang,Abdul Rosyid berharap agar kegiatan diba’ kubro tersebut terus dimaksimalkan dalam setiap kesempatan yang sudahdijadwalkan. Ia juga mengimbau PAC IPNU-IPPNU Ngoro untuk mengoptimalkan kinerja PR dan PK. “PAC IPNU-IPPNU Ngoro hendaknya dapat mengoptimalkan PR maupun PK yang sudah terbentuk, dan terus menyemangati untuk mengadakan kegiatan-kegiatan,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, mereka juga mengajak pelajar NU tingkat ranting dan Pengurus Komisariat Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PKPTNU) Ngoro untuk istighosah bersama dalam rangka memperingati hari lahir (harlah) IPNU-IPPNU. (Syamsul Arifin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Kiai, Ulama, Internasional RMI NU Tegal

Jumat, 26 Januari 2018

SMK Hidayatul Muslimin Siap Ubah OSIS Jadi IPNU-IPPNU

Rembang, RMI NU Tegal - Sebagai upaya kaderisasi pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Pimpinan Ranting (PR) Desa Kumbo Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah bersilaturrahim ke SMK Hidayatul Muslimin Kumbo.

SMK yang berdiri dibawah naungan Yayasan Pendidikan Hidayatul Muslimin Desa Kumbo, Sedan, Rembang, ini berdiri pada tahun 2013 dengan jumlah siswa saat ini sebanyak 75 siswa.

SMK Hidayatul Muslimin Siap Ubah OSIS Jadi IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
SMK Hidayatul Muslimin Siap Ubah OSIS Jadi IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

SMK Hidayatul Muslimin Siap Ubah OSIS Jadi IPNU-IPPNU

PR IPNU Desa Kumbo Aan Ainun Najib mengatakan, sebagai upaya kaderisasi NU tingkat pelajar, maka sudah sepatutnya IPNU-IPPNU bergerak di sekolah tingkat SLTA. "Beberapa bulan terakhir, kami telah melakukan silaturrahmi dan koordinasi kepada beberapa tokoh yayasan Hidayatul Muslimin terkait kaderisasi dan pendirian Komisariat di SMK tersebut," ujar Aan.

Alhamdulillah, lanjut Aan, tanggapan positif disampaikan pembina kesiswaan SMK Hidayatul Muslimin. "InsyaAllah, bulan depan kami akan komunikasi lebih lanjut dengan kepala sekolah dan pembina kesiswaan terkait penentuan waktu pelaksanaan kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (Red. Makesta) dan pembentukan Komisariat IPNU-IPPNU di SMK Hidayatul Muslimin", tambahnya.

RMI NU Tegal

RMI NU Tegal

Wakil Ketua Cabang IPNU Kabupaten Rembang tersebut menyebut mengharapkan upaya kaderisasi Pelajar NU dapat berjalan secara kontinuitas dan tidak terputus, Tentu saja komitmen dan partisipasi dari semua pihak juga tetap diperlukan.

Pembina Kesiswaan SMK Hidayatul Muslimin Rahmawati mengatakan, beberapa tahun terakhir memang kami melihat beberapa kegiatan baik dan bermanfaat bagi masyarakat yang dilakukan oleh IPNU-IPPNU. Baik itu berupa kaderisasi maupun sosial masyarakat, diantaranya bazar sembako murah, karnaval, dan pengajian.

Pihaknya sangat berterima kasih kepada pengurus IPNU-IPPNU, atas upaya baik mereka untuk mempersiapkan kader muda bangsa ini menuju kader yang lebih baik lagi lewat kaderisasi IPNU-IPPNU. "Kami siap untuk mengubah badge OSIS menjadi Komisariat IPNU-IPPNU SMK Hidayatul Muslimin", tutupnya. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

RMI NU Tegal Syariah, Ulama RMI NU Tegal

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs RMI NU Tegal sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik RMI NU Tegal. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan RMI NU Tegal dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock